Happy Reading..
Tak kusangka hari itu tiba..
Hari dimana aku.. Harus dengan terang-terangan memiliki hubungan denganmu..
Jujur saja aku masih tidak percaya..
Dan aku tidak akan mencintaimu
~Leora
Hari itu telah tiba. Ya, hari dimana Leora akan bertunangan dengan Bara.
Saat ini, Leora sedang dirias oleh seorang perias wajah. Jujur ia sangat tertekan. Balik sana lalu balik sini. Tidakkah kepalanya pegal?
"Oh ayolah.. Ini hanya pertunangan.. Bukan pernikahan...," Ucap Leora. Sang perias hanya menghela nafas. Okey itu sudah selesai.
Saat ini, Leora harus memakai gaun yang untung saja tidak besar. Seperti dress code nya berwarna violet, tentu saja Leora harus memakai gaun berwarna Violet.
Pintu kamar Leora terbuka menampilkan Clara dan Windy yang turut hadir.
"Waahh.. My bestie udah mau jadi istri orang!" Seloroh Clara mendapat geplakan dari Windy.
"Diem deh. Leora belum juga tunangan!"
Leora hanya diam. Pikirannya kalut sedang membayangkan bagaimana ia nanti. Tidak gugup. Dirinya masih tak terima harus bertunangan dengan Bara.
Windy melambaik-lambaikan tangannya diwajah Leora. Dan-
Hap.
Tangan Windy ditangkap oleh Leora, "Sibuk deh lo!"
Windy hanya menyengir tidak jelas. Clara dan Windy saling pandang lalu tersenyum jahil. Dua orang itu berlari menuju kasur Leora. Lalu..
Hap!
Ya, mereka melompat kekasur Leora membuat kasur itu berantakan seketika.
"WINDYYYYY! CLARAAAAA! Bersihin, gak!" Pekik Leora sedangkan Clara dan Windy tertawa kencang.
~___Elbara___~
"Kesimpulannya gue bukanlah orang yang baru kenal dengan keluarga ini. Oh, atau lo lupa siapa anak cewek yang nolongin lo dulu di Amsterdam?"
Perkataan Leora tempo hari lalu terngiang-ngiang dikepala Bara.
Ia melamun dengan semangat yang hilang. Yang ada diwajahnya saat ini hanya lah lesu. Ya, hanya lesu dengan wajah tak bersemangatnya.
Bara mengusap kasar wajahnya, "Gak! Gak mungkin. Perempuan itu.. Argghhh! Sadar Bara! Itu gak mungkin dia!" Nafas Bara memburu.
Ia menatap sebuah buku gambar ditangannya lalu tersenyum tipis.
"Iya. Lo tenang aja Bara. Leora bukan Azaa! Lo ngapa kepikiran, sih. Bisa aja ternyata Leora itu stalker," Ucap Bara meyakinkan dirinya sendiri.
Dirinya menatap sebuah tuxedo berwarna violet didepannya. Bara tersenyum miris.
"Nyatanya gue gak bisa nepatin janji gue ke lo, Azaa. Lo sih hilang kabar."
KAMU SEDANG MEMBACA
LeoBara
Short StoryBagaimana ketika kamu dijodohkan dengan orang yang paling membencimu. Hidup dengan suami yang akan selalu menekanmu? Dan dia akan selalu membela musuhmu bahkan berselingkuh secara terang-terangan didepanmu? Itu yang dialami oleh Leora. Leora memang...