11. Memperbaiki (?)

26 5 0
                                    

Happy Reading..

"Segala hal butuh diperbaiki"

~LeoBara (?)

Awan kelabu dengan langit yang tak lagi menampakkan biru-nya. Hembusan angin dingin yang menusuk menembus kulit dan beberapa daun yang terlihat lepas dari tangkai-nya lalu terbang bebas dan terhempas ketempat dimana angin membawa.

Suasana sekitar nampak tak baik. Sama hal nya dengan suasana hati lelaki yang masih mengenakan seragam sekolah itu.

Tatapan datar dan kosong seolah tak bernyawa ia layangkan begitu saja, seolah tak ada orang lain didekatnya saat ini.

Sean. Arseano Salga Nafranza. Cowok berdarah Indonesia-Korea itu hanya duduk sambil menunggu sang lawan bicara berbicara terlebih dahulu.

Sean senantiasa menunggu Bara yang masih termenung dengan memainkan rubik-nya.

Rintik-rintik hujan turun— terjun membasahi bumi dengan segala benda yang menjadi penghalangnya untuk segera terjun ketanah ataupun sungai.

"Hujan," Lirih Bara yang akhir-nya menyuarakan sesuatu.

Sean menyernyit, "Iya, hujan. Maka-nya cepet cari naungan."

Bara menggeleng pelan, melirih, "Azaa takut hujan."

Sean menghela nafas gusar, "Lo kalau mau sakit jangan bawa-bawa gue, dong. Ntar gue dimarahin nyokap nih."

Bara melirik Sean sebentar lalu berdiri, mengikuti arah jalan Sean yang sudah dahulu berjalan menuju sebuah cafe.

Bara berdiri didepan cafe itu sambil membaca nama cafe, Rainbow Dark.

Mereka berdua memasuki tempat itu lalu duduk dipojokan.

"Ini lebih rumit, Se. Rumit," Ucap Bara. Sean menyernyit tak paham.

"Andai aja.. Andai aja kak Karrel gak kasih kepercayaan ini ke gue, gue gabakal punya persimpangan serumit ini!" Sean akhir-nya paham kemana arah pembicaraan ini.

"Tapi.. Lo yang dipercaya kak Karrel, Bar. Lo, Elbara Carlos Arleando yang selama ini kuat dan engga ngeluh apapun yang terjadi."

Bara mengacak rambut-nya frustasi, "AZAA UDAH KEMBALI, SE! AZAA UDAH KEMBALI!"

Sean tertegun sebentar. Tentu ia tahu siapa itu Azaa. Tapi.. Kenapa Bara sangat marah?

"Dan..," Bara memotong kata-nya. Menunduk, menatap tangan yang sedari tadi ia kepal tanpa dilepaskan.

"Azaa itu.. Leora."

Sean membelalakkan mata-nya, terkejut.

"J-jadi.. Azaa pasti-nya udah tau?"

"IYALAH BEGO! Trus gue gimana?? Ini karna kak Karrel yang kasih kepercayaan-nya ke-gue. Kenapa gak ke yang lain aja!" Ucap-nya dengan segala kegentaran.

Rasa kecewa, marah, dan bingung bercampur menjadi satu membuat Bara tidak bisa meredakan satu pun dari rasa itu.

"Pelan-pelan aja jalanin-nya, Bar."

Bara menghela nafas gusar. Tak tahu bagaimana kedepannya.

~Myhea_sea27~

Leora mengitari kamar Bara dengan perasaan tidak enak yang menyerang hatinya.

Mengapa?

LeoBaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang