Fields Of Gold 3

Chapter 516 - Niat Jahat

Faktanya, penampilan Wu Junling sangat mirip dengan Xiaocao, tetapi ada juga beberapa perbedaan yang jelas. Kulitnya seputih salju tetapi tidak sesempurna dan seindah kulit Xiaocao. Mereka berdua memiliki mata besar seperti rusa betina yang tampak murni tetapi mata Xiaocao tampak memiliki lebih banyak cahaya di dalamnya dan selalu bersinar dengan hidup. Kadang-kadang, mata Xiaocao bahkan berkedip karena kelicikan. Mereka berdua memiliki sosok yang langsing dan halus tetapi Xiaocao-nya tidak tampak sakit-sakitan atau lemah sedikit pun. Faktanya, dia selalu tampak penuh energi dan bersemangat...

Terlebih lagi, perasaannya terhadap kedua orang itu sangat berbeda. Ketika Xiaocao mengungkapkan ekspresi sedih dan terluka, dia merasa sangat buruk sehingga dia ingin membawa seluruh dunia ke hadapannya untuk menghiburnya. Di sisi lain, gadis muda di depannya, yang menangis dengan sedih sehingga membuatnya tampak cantik, malah memberinya sedikit perasaan jijik dan keinginan untuk menjauh darinya.

Selain Xiaocao, Zhu Junyang tidak pernah memperlakukan gadis muda lainnya dengan sopan. Sebaliknya, dia dengan dingin menyatakan, "Semua cerita itu terjadi ketika pangeran ini berusia sekitar enam hingga tujuh tahun, bagaimana aku bisa mengingat semua ini? Namun, Adik Sepupu, ingatanmu cukup bagus. Kau dapat mengingat hal-hal yang terjadi padamu ketika berusia tiga atau empat tahun seolah-olah itu baru saja terjadi!"

Wajah Wu Junling memucat dan alisnya sedikit berkerut. Dia mengungkapkan ekspresi lemah dan menyedihkan, "Sepupu, ketika ayahku dikirim ke wilayah yang jauh, aku menjadi sangat tertutup dan pemalu karena perbedaan bahasa dan budaya. Oleh karena itu, pengasuhku sering bercerita kepadaku tentang apa yang terjadi ketika kami mengunjungi kediaman pangeran kekaisaran. Pada saat itu, kami tidak memiliki kekhawatiran atau ketakutan..."

"Saat itu, kami berdua masih muda. Pria dan wanita harus berpisah ketika mereka mencapai usia tujuh tahun. Bagaimanapun juga, kau adalah sepupu dari pihak ibu pangeran ini. Kita masih harus memastikan untuk mematuhi kebiasaan ini!" Setelah Zhu Junyang menyelesaikan kalimat ini, dia terus menusukkan lebih banyak pisau verbal padanya, "Bibi, Adik Sepupu pasti berusia sekitar tujuh belas tahun, kan? Sudah waktunya bagi dia untuk menyelesaikan pernikahannya. Jika bibi tidak memikirkan kandidat yang baik, maka aku memiliki beberapa jenderal muda yang baik di bawahku yang mungkin saja cocok karena mereka berasal dari keluarga baik-baik. Aku dapat membantu bibi memilih pasangan yang cocok!"

"Kakak Sepupu..." Wajah Wu Junling pucat pasi saat dia terhuyung. Dengan cara yang sepertinya menunjukkan bahwa dia siap untuk melepaskan segalanya, dia menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Kakak Sepupu, mengapa kau harus memperlakukan Ling'er dengan cara yang tidak berperasaan? Apakah karena kau yakin jabatan resmi ayahku terlalu rendah dan statusku tidak sesuai dengan statusmu, ah?"

Zhu Junyang mengerutkan kening dengan tidak sabar. Dia sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Mengapa dia masih bertahan dan bersikeras untuk menghilangkan semua kepura-puraan di antara mereka?

"Adik Sepupu, dari mana kata-kata ini berasal? Bukankah kau baru saja mengatakan bahwa kau melihatku sebagai kakak kandungmu, ah? Di antara saudara kandung yang memiliki hubungan darah, mengapa kita perlu membicarakan apakah status kita cocok satu sama lain?" Meskipun Zhu Junyang tidak bisa membaca pikirannya sama sekali, dia bukanlah orang bodoh. Pada akhirnya, Wu Junling tetaplah seorang gadis muda kelahiran bangsawan yang dibesarkan di halaman dalam sepanjang hidupnya. Meskipun dia mungkin punya beberapa trik, dia sama sekali bukan ahli perencana. Semakin dia menyelidikinya, semakin banyak lubang yang muncul dalam ceritanya.