Chapter 53.

860 127 6
                                    






~ Happy Reading ~

***

Keluar dari ruangan Pak Arif Arsen masih sibuk dengan ponselnya, cowok berkaos hitam di balut jaket kulitnya itu duduk di kursi panjang.

Jupri sedari tadi terus bertanya, namun semua pertanyaannya tak ada yang di jawab. Arsen benar-benar sibuk pada benda beradiasi tersebut.

Arsen terlihat meremas ponsel itu, wajahnya mengeras bahkan urat-urat di tangannya pun keluar menonjol, tampak sekali jika cowok itu sedang marah.

"Heh! Arsen. Sebenarnya kamu kenapa? Di tanya diam aja, sekarang malah keliatan lagi marah?" Sentak Jupri menampol pundak Arsen.

"Kayaknya gue nggak jadi kerja hari ini," Ujar Arsen seraya bangkit dari duduknya.

"Lah kenapa? Padahal aku udah senang kamu bantuin aku hari ini. Sebenarnya ada masalah apa? Kenapa kamu di panggil Pak Arif?" Cerca Jupri ingin tau.

"Gue mau ke suatu tempat," Hanya itu jawaban Arsen yang membuat Jupri kesal.

Tak lagi menggubris omelan Jupri, Arsen melesat pergi meninggalkan bengkel. Ia sudah janji dengan seseorang di cafe.

Hari ini Arsen sangat sibuk, dia menemui beberapa orang untuk memastikan apa yang sebenarnya yang terjadi, apakah yang dia pikirkan memang terjadi.

Dan dari beberapa orang yang dia temui, Arsen sudah mengetahui jawabannya, dan tebakkannya benar.

Masalah ini ada sangkut pautnya dengan dirinya, dan saat ini Arsen sedang berdiri di depan bangunan dua lantai.

Gedung itu terlihat biasa saja, namun siapa sangka jika tempat itu adalah tempat khusus untuk orang dewasa datangi.

Yaitu kelab malam dan sebuah bilyard, sebenernya Arsen paling anti ketempat seperti ini.

Namun mengingat akan masalah yang dia hadapi, mau tak mau Arsen harus masuk.

Karena hari masih sore maka tempat itu belum terlalu ramai, hanya beberapa orang yang sudah sibuk bermain bilyard bersama wanita cantik berpakaian seksi.

Seolah sudah tau tata letak ruangan itu, Arsen naik ke lantai dua. Di mana lantai dua adalah kelab.

Suasana masih sepi, tapi musik sudah terdengar nyaring mengisi ruangan itu. Tanpa menunda dan berlama-lama di sini Arsen menghampiri seseorang yang sedang bercengkrama dengan beberapa orang.

Arsen berdiri di hadapan orang itu, hanya meja yang menghalangi keduanya.

Sadar akan kedatangan seseorang, pemuda yang tadinya fokus pada temannya kini menoleh pada Arsen.

Beberapa detik mereka saling pandang dengan tatapan tajam, hingga tiba-tiba orang itu tertawa sambil menunjuk-nunjuk Arsen.

"Coba kalian lihat siapa yang datang, dia yang gue omongin ternyata ada di sini, orang yang udah merebut kebahagiaan gue! Dan dia yang udah mengambil perempuan yang gue cintai!" Bentak orang itu lalu tertawa sumbang.

"Lo kan dalang dari pemilik motor yang gue perbaiki kemarin?" Tanya Arsen to the points.

Raut wajah pemuda itu datar seketika, ia menopang tubuhnya di atas paha. "Kalau iya, kenapa?" Jawabnya tersenyum miring menatap Arsen.

Tangannya terkepal menahan emosi Arsen mencoba sabar untuk menghadapi orang itu. "Lo punya masalah sama gue! Bukan sama pemilik bengkel itu." Ujar Arsen tajam.

Cowok itu terkekeh pelan. "Gue tau! Dan gue sengaja ngelakuin ini supaya lo datang kehadapan gue dan memohon untuk tidak melanjutkan masalah ini, iya kan?" Ucapnya penuh percaya diri.

𝗔𝗿𝘀𝗲𝗻𝗶𝗼 「𝙹𝚎𝚗𝚘 𝚡 𝙺𝚊𝚛𝚒𝚗𝚊 」 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang