Chapter 46.

952 137 8
                                    


~ Happy Reading ~

*""

Apa yang di katakan Sella benar adanya, gadis itu sampai di depan rumah Alena tepat lima menit kemudian.

Dia pikir sahabatnya itu main-main hingga ia masih sedikit bersantai memilih baju mana yang akan dia gunakan.

Namun karena Sella tak ingin menunggu lama akhirnya wanita itu memakai dress berwarna putih dan juga sepatu flatshoes. Pakaian yang mungkin satu-satunya pakaian terbagus yang dia miliki sekarang.

Setelah perdebatan di dalam mobil selama perjalanan, kini dua wanita cantik beda status ini sudah tiba di salah satu cafe terkenal.

Cafe yang memang selalu di gunakan untuk mengadakan acara reunian sekolah Alena.

Sebelum masuk kedalam Alena sempat membuang napas berulang kali, hatinya terasa berdebar. Padahal biasanya dia tidak pernah merasakan hal seperti ini jika datang ke acara tersebut.

"Sst! Ayo. Malah bengong,* kata Sella menarik tangan Alena.

Perlahan Alena masuk, suara canda tawa dari orang-orang yang sudah dia hafal pun terdengar, kian mendebarkan hatinya.

"Hai guys..." Teriak Sella, semua terdiam menoleh ke sumber suara.

Hening untuk sesaat, dan Alena tahu mata mereka semua tertuju kepadanya

"Hai.. sini duduk,* suara salah satu wanita berbaju hitam.

Sella menarik Alena lagi, lalu duduk di hadapan lima wanita cantik.

Mereka tak langsung bicara, namun mereka sempat saling pandang lalu kembali memperhatikan Alena.

"Tumben nih meja masih kosong? Biasanya udah penuh." Sella melihat di atas meja di hadapannya tidak terlalu banyak makanan.

"Sengaja, kita kan lihat dulu siapa aja yang datang." Jawab gadis berambut gelombang.

Sella sempat mengerutkan keningnya, persekian detik ia paham lalu menoleh pada Alena.

"Tenang aja, kalian pesan yang banyak. Untuk reunian kali ini biar gue yang bayar, mumpung gue baik hati nih." Ujar Sella menaikkan turun alisnya menatap mereka.

Sella sengaja melakukan itu karena biasanya, Alena lah yang membayar semua makanan dan minumannya, dan sepertinya mereka tahu kondisi Alena saat ini. Makanya mereka belum memesan.

"Alena, apa kabar? Gue pikir lo nggak datang?" Tanya gadis bernama Cecilia.

"Nggak ada alasan untuk dia nggak datang. Iya kan Len," Saut Sella.

Alena meremas tangannya yang mendadak terasa dingin.

"Siapa tau lo sibuk," jeda sejenak. "Oh iya lupa kan selama ini lo nggak ngapa-ngapain. Secara hidup lo udah enak."

Semua diam, suasana pun menjadi berubah. "Fio! Jangan mulai, hari ini gue lagi nggak mau berantem." Sarkas Sella menatap kesal kearah gadis bernama Fiola.

Gadis bernama Fiola tersebut memang tidak suka pada Alena, dari sejak sekolah gadis itu sering mengganggu. "Loh kok lo yang sewot? Gue cuma nanya. Memang Salah?"

"Salah kalau lo yang ngomong!" Sentak Sella.

Fiola tersenyum miring, meremehkan tatapan Sella. "Tapi hidup dia kan sekarang susah, dengar-dengar dia nikah sama tukang bengkel. Hahaha.." Tawa Fiola mengudara di ruangan tersebut.

"Hah! Serius Len? Lo nikah sama tukang bengkel? lo ninggalin Bryan? Demi cowok itu?" Tanya gadis di samping Fiola yang terlihat kaget, tak hanya dirinya tapi yang lainya pun tak kalah terkejut.

𝗔𝗿𝘀𝗲𝗻𝗶𝗼 「𝙹𝚎𝚗𝚘 𝚡 𝙺𝚊𝚛𝚒𝚗𝚊 」 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang