Chapter 12.

1.1K 192 6
                                    

˙˙˙

Sebelum baca, boleh kali minta votenya dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum baca, boleh kali minta votenya dulu.. Biar semangat 😁


.
.
.
.


Happy Reading


***

"Bik.." Alena memanggil Asisten rumah tangga yang berada di belakang rumah, ia berjalan pelan sambil membawa sesuatu di tangannya.

"Iya Non, ada apa?" Asisten rumah tangga tersebut, sedikit berlari menghampiri anak majikannya.

"Bibi udah selesai nyuci bajunya?"

"Sudah Non, baru aja Bibi selesai. Ada apa ya?"

"Nggak ada apa-apa Bik, saya cuma mau pakai mesin cucinya."

"Non Alena mau cuci?" Bibi itu terlihat bingung, apa lagi melihat apa yang Alena bawa.

"Iya Bik,"

"Non Lena mau nyuci apa? Sini biar Bibi aja yang cucikan." Bibi itu merasa tidak enak jika anak majikan yang harus mencuci baju, walaupun dirinya pun tak tau baju siapa.

"Nggak usah Bik, biar saya aja. Toh ini cuma sedikit kok."

"Jangan Non, nanti saya di marahin nyonya."

"Bibi nggak usah khawatir, lagian saya nggak mau kalau sampai Mama tahu, bisa panjang urusannya nanti. Saya mohon jangan kasih tau ke Mama atau Papa ya Bik," mohon Alena, menatap Bibi itu lembut.

Asisten rumah tangga yang sudah lama bekerja di tempat Alena pun akhirnya mengizinkan anak majikannya itu untuk mencuci baju, merawat Alena dari kecil sudah hapal dengan segala sifat gadis itu, dan ia juga sempat melihat jika baju yang Alena bawa adalah pakaian laki-laki.

Mungkin itu adalah pakaian kekasihnya yang sering datang kerumah, ingin rasanya Bibi itu bertanya kenapa setiap bersama laki-laki tersebut, Alena tidak terlihat bahagia.

Dan dia juga bisa merasakan kalau Alena tengah tertekan bersama laki-laki itu.

"Iya udah, kalau gitu Bibi kebelakang lagi ya Non, nanti kalau butuh apa-apa. Panggil saya aja,"

"Pasti Bik, makasih ya." Bibi itu tersenyum seraya membungkuk sedikit lalu pergi kebelakang rumah melanjutkan pekerjaan yang belum selesai.

Alena mulai memasukkan pakaian yang sedari tadi dia bawa, memasukkan deterjen cair dan mulai mengantur penggilingannya.

Sambil menunggu mesin itu berhenti berputar, gadis itu duduk di kursi plastik, bermain ponsel membuka sosial media, tangannya iseng lagi membuka sosial media milik Arsen.

𝗔𝗿𝘀𝗲𝗻𝗶𝗼 「𝙹𝚎𝚗𝚘 𝚡 𝙺𝚊𝚛𝚒𝚗𝚊 」 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang