Chapter 25.

1.2K 182 12
                                    

Haii...

Part kali ini sedikit lebih panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part kali ini sedikit lebih panjang.. Jarang" kan aku bikin agak panjang 🤣
Jadi plis lah jangan pelit votenya..
Biar rajin up lagi nih..



.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

< Happy Reading >

***

Semua pertanyaan yang keluar dari mulut Alena, tak ada satupun yang Arsen jawab. Kesal sudah pasti, apalagi sepertinya ia kenal daerah mana ini.

"Arsen! Kamu mau bawa aku pulang!" sentak Alena sedikit meninggikan suaranya.

Arsen tetap tidak menjawab, cowok itu masih mengendarai kuda besinya. "Arsen. Kalau kamu bawa aku pulang mending aku turun di sini!" teriak Alena marah.

"Arsen.. Pliss jangan anterin aku pulang. Aku nggak mau nikah sama Bryan," ujar Alena yang kini bernada serak.

Percuma, Arsen tetap membawa gadis itu kerumahnya. Dan saat ini cowok itu sudah menghentikan motornya tepat di depan pagar rumah Alena.

Terpaksa Alena turun dari motor, di susul Arsen yang sudah melepas helmnya. "Kenapa kamu anterin aku pulang? Kamu udah nggak mau nolongin aku lagi?" Arsen menarik Alena pelukannya, ia mengusap punggung gadis itu yang sudah bergetar.

"Ssst... Jangan nangis, kita selesaikan malam ini. Lo cukup diam aja, oke." ucap Arsen lembut di telinga kiri Alena.

Gadis itu menarik diri sedikit mendongak menatap Arsen intens. "Maksudnya selesaikan gimana? Memangnya kamu mau ngapain?"

Arsen tak menjawab lagi, ia hanya tersenyum tipis yang semakin memunculkan beberapa pertanyaan di otak Alena. "Ikut gue, kita masuk." Alena mendelik ia menolak saat Arsen menggandengnya untuk masuk.

"Nggak usah takut ada gue, lo percaya sama gue."

Setelah berpikir beberapa detik, Alena ikut masuk ia menggengam tangan Arsen begitu erat, sedangkan tangan kirinya melingkar di lengan Arsen tak kalah kuat.

Sampai di depan pintu, Arsen terlihat gugup beberapa kali menarik napas dan membuangnya pelan. Alena ikut melakukan hal yang sama padahal dia tidak tau apa yang akan di lakukan Arsen.

Saat ini yang dia bisa lakukan, hanya berdoa dan bersembunyi di balik tubuh kekar Arsen.

Tok! Tok! Tok!

"Assalamu'alaikum," salam Arsen tegas.

Satu, dua kali belum ada tanda-tanda seseorang mendekati pintu tinggi tersebut.

Tok! Tok! Tok!

"Assalamu'alaikum," mencoba lagi dan kali ini suara lengkah kaki terdengar mendekat.

𝗔𝗿𝘀𝗲𝗻𝗶𝗼 「𝙹𝚎𝚗𝚘 𝚡 𝙺𝚊𝚛𝚒𝚗𝚊 」 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang