Chapter 58.

700 133 11
                                    

~•~

Sebelum baca kasih votenya dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebelum baca kasih votenya dulu...:D

.
.
.
.
.
.
.
.






~ Happy Reading ~

***

Pagi ini tidak seperti pagi sebelumnya, biasanya usai sholat subuh, Arsen membuatkan sarapan dan susu ibu hamil itu Alena.

Namun pagi ini, cowok tampan yang hanya menggunakan kaos oblong putih dan juga celana pendek hitam itu terlihat hanya berbaring di atas kasur.

Pikirannya terus berkelana memikirkan sang istri, dia sudah berulang kali untuk mencoba menelpon ataupun mengirim pesan. Tapi tidak ada satu pun yang di balas.

Bahkan saat di telpon nomernya tidak aktif, dia curiga jika Alena tidak boleh menggunakan ponselnya.

Arsen menghela napas berat, ia meraup wajahnya dengan kasar, lalu merubah posisinya menjadi duduk. Arsen bersandar di tembok.

"Gue nggak boleh kayak gini terus," Gumamnya.

Ia meraih ponselnya lalu mengetik sebuah pesan, dan tidak perlu menunggu lama pesan yang dia kirim sudah di balas.

Usai mendapatkan balasan, cowok itu bergerak menggantikan pakainya dan segera melesat keluar.

Berhubung dia sudah tidak mempunyai motor lagi, Arsen pun memesan ojek online.

Sembari menunggu Arsen duduk di gazebo depan rumahnya, ia kembali mencoba menelpon Alena, tapi tetap tidak aktif.

"Semoga kamu baik-baik aja di sana ya sayang." Ujarnya mengusap ponselnya yang bergambarkan foto dirinya bersama Alena.

"Pagi bro." Sapa Dendi yang baru kembali dari joging, Arsen menoleh sejenak lalu kembali fokus pada ponselnya setelah menjawab lewat alisnya.

Persekian detik saat Dendi sudah berada di depan pintu rumahnya, Arsen memanggilnya yang sontak membuat cowok itu berbalik.

"Kenapa?" Tanya Dendi.

"Lo kerja nggak hari ini?"

"Libur dua hari, ada apa?"

"Hari ini mau ada jadwal keluar?" Tanya Arsen lagi.

"Nggak ada, gue mau di rumah aja istirahat, kenapa sih?" Jawab Dendi sedikit kesal.

"Gue boleh pinjam motor lo nggak? Sampai nanti sore." Dendi terlihat berpikir.

"Boleh pake aja. Memangnya motor lo kemana?" Dendi tak enak jika menolak, karena dia sering merepotkan Arsen.

"Ada di bengkel." Bohongnya.

"Iya udah bentar, gue ambil kuncinya dulu." Arsen mengangguk senang.

Arsen memutuskan meminjam motor dari pada naik ojek online, setelah mendapatkan izin Arsen membatalkan pesanannya.

𝗔𝗿𝘀𝗲𝗻𝗶𝗼 「𝙹𝚎𝚗𝚘 𝚡 𝙺𝚊𝚛𝚒𝚗𝚊 」 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang