"Hidup dengan penuh keindahan" itulah kata yang sesuai untuk Maria Sofia Isabella wanita cantik dengan banyak talenta yang dia miliki serta otak yang cerdas.
Bagaimana jadinya jika semua keindahan yang dimiliki Maria sekarang akan menghilang satu pe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Arjune, kan?" Favian yang mendengar nama nya dipanggil, langsung menoleh ke sumber suara tersebut.
"Lah, lo eza kan? Ngapain lo disini?" Tanya Favian kepada teman lama nya itu, yaitu Eza pacar nya Kyla.
"Gilak, nggak nyangka gue bakalan ketemu lo disini. Apa kabar lo?" Sahut Eza dengan ramah.
"Gue baik baik aja. Lo sendiri, apa kabar?"
"Seperti yang lo liat, gue selalu sehat. Btw, lo ngapain disini?" Tanya Eza sembari merangkul Favian, Maria dan Kyla yang melihat hal itu menjadi heran dengan keakraban Eza dan juga Favian.
"Wait, wait. K-kok kalian bisa kenal?" Tanya Kyla sambil menunjuk Favian dan Eza secara bergantian.
"Jadi, aku sama Arjune pernah satu circle dari dulu emang udah akrab. Cuman semenjak, dia pindah ke Qatar jadi jarang kontak an lagi." Eza pun menjelaskan semua kepada pacar nya.
"Oh, udah kenal dari lama rupanya." Kyla pun menganggukan kepala nya yang menandakan bahwa ia mengerti dengan penjelasan Eza.
"Eh, Za. Gue duluan ya, bentar lagi bel masuk takut telat. Next time, kalo pada ngumpul kabarin gue ya." Ucap Favian sambil menyenggol bahu Eza dengan pelan.
"Boleh, gampang itu bisa diatur. Sini kontak lo, biar gampang gue ngehubungin lo kalo ada acara kumpul kumpul." Favian dengan segera mengeluarkan handphone nya dan memberikan nya kepada Eza.
Setelah selesai berbincang bincang dan acara saling tuker no handphone, Favian pun mengajak Maria untuk pergi ke kelas dan Kyla juga mengikuti mereka. Sesampai nya dikelas, ada seseorang siswi yang sembari tadi sudah menunggu Favian, Favian yang masih berada di depan pintu terkejut ketika siswi itu langsung memberikan minuman kepada nya.
***
Maria yang melihat hal itu seketika menjadi kesal, akan tetapi ia menahan kekesalan nya dan berniat ingin meninggalkan Favian masuk ke dalam kelas. Tetapi, sebelum Maria melangkah kan kaki nya masuk ke kelas dengan cepat Favian menahan tangan Maria. Favian memberikan minuman itu kepada Maria, tanpa memperdulikan perasaan siswi itu.
"Kak Favian, kenapa minuman nya dikasih kakak itu?" Tanya siswi itu dengan perasaan kecewa nya.
"Kalo lo mau ngasih gue, lo harus ngasih temen gue juga." Sahut Favian sembari merangkul Maria dan membawa Maria masuk ke dalam kelas.
"Ekhmm... kata temen tapi rangkul rangkulan gitu, emang boleh temen kayak gitu?" Ucap Kyla melihat ke arah Favian dan Maria.
"Cari jalan aman gue tadi." Sahut Favian dengan santai nya.
"Aman sih aman, jantung sahabat gue yang nggak aman." Ucap Kyla yang kali ini sambil menoel tangan sahabat nya.
Maria yang merasa sahabat nya sudah mulai memasuki tahap bar bar, dengan segera ia mencubit sahabat nya itu.