CAT IN LOVE

19. KEHILANGAN

⚠️TANDAI TYPO!!

Bab ini nyambung dari bab sebelumnya, jadi kalau belum tau. Usahain baca bab sebelumnya,oke.

>HAPPY READING<

"Gak boleh" tolak Rangga.

"Boleh!" Ucap Shella ngegas. Dan Rangga pun terpaksa untuk memperbolehkan Shella ikut.

Karena Shella yang tidak sabaran pun langsung keluar dari mobil dan lari ke seberang sana.

"Sayang, jangan lari-lari! Nanti jatuh, kamu lagi hamil loh" peringat Rangga yang tidak di toleh sama sekali oleh Shella.

Shella tidak mendengarkan ucapan Rangga tadi, dia lanjut berlari tanpa menghiraukan di sekelilingnya.

Saat hendak sampai di pedagang bakso di seberang ada mobil yang melaju dengan cepat dan Shella tidak ngeh akan itu. Rangga yang ngeh mobil hampir menghampiri Shella pun berteriak.

"SAYANGG AWASS" teriak Rangga sambil lari agak slowmo disana.

"AAAAAA" Teriak Shella menutup mukanya.

BRAK!

Untunglah mobil nya tidak kena Shella, tapi mobil nya kena pohon yang berusaha untuk menghindar dari Shella yang tenang nyebrang tadi. Iya, mobil nya tidak kena Shella tapi akibat dorongan dari Rangga yang ingin menyelamatkan Shella. Shella pun kesakitan.

"Aws" ringis Shella.

"Ma-as aws, sa-kit" ucap Shella dengan nada kesakitan sambil memegang perutnya.

Rangga yang panik pun bingung mau lakuin apa.

"Sayang, kamu kenapa?" Tanya Rangga masih bingung.

"Sakit mas, tolong" pinta Shella sambil memegang perutnya yang sangat sakit dan melilit, sampai-sampai Shella mengeluarkan keringat dan cairan di kakinya.

Rangga yang khawatir dan keringet dingin pun langsung menggendong istrinya itu ala bridal style ke mobil, dan membawa Shella ke rumah sakit.

"Tahan ya sayang, Bentar lagi nyampe kok" ucap Rangga berusaha menenangkan istrinya.

"Aws, sakit mas" ringis Shella sambil meremas perutnya.

"Sabar sayang"

Tidak memerlukan waktu yang lama mereka pun sampai di rumah sakit.

"DOKTER DOKTER!" teriak Rangga memanggil dokter disana, dan yang keluar hanyalah suster.

Suster nya pun menghampiri mereka dan berkata "ini kenapa mas?"

"Ayo sus, bawa istri saya ke ruang periksa dulu" titah Rangga.

Para suster dan yang lainnya pun kini bergegas untuk membawa Shella ke ruang periksa.

Rangga diam di luar dan menunggu hasil periksa istrinya. Rangga yang khawatir hanya bisa mondar-mandir gelisah.

"Sayang, please kamu bertahan ya" ucap Rangga sambil melihat istrinya dari jendela pintu.

Sekitar sepuluh menit kemudian dokter nya pun keluar, dengan cepat Rangga langsung bertanya kepada dokter tersebut.

"Gimana dok? Keadaan istri saya? Dia baik-baik aja kan? Terus anak saya, anak saya juga baik-baik aja kan?" Tanya Rangga tanpa henti.