EPILOG

36 12 2
                                    

TANDAI TYPO!!

>HAPPY READING<

Keesokan harinya... Di taman dekat rumah keluarga Bagaskara, tengah duduk sepasang anak kecil yang kelihatannya sedang memakan sesuatu.

"Lan, suka gak sama es krim nya?" Tanya Gavin memulai percakapan di tengah-tengah asyiknya makan es krim rasa cokelat.

"Suka banget bang, enakk manis. Kayak ulan," jawab Bulan diakhiri dengan kepedean Bulan yang tinggi, Gavin yang mendengar dua kata terakhir dari Bulan pun menahan tawa tapi tidak tertahan.

"Hmbhahahhh" tawa Gavin menggelegar di tengah-tengah heningnya barusan.

"Bang Vin kenapa ketawa? Bener kan, ulan manis." Tanyanya.

"Gapapa, lucu aja gitu. Iya-iya manis," final Gavin sambil mengacak-acak rambut milik anak kecil itu yang udah dianggap adek sendiri oleh Gavin.

Karena Bulan yang begitu kesal sama abangnya itu dia langsung mencubit pinggang Gavin dengan sekuat tenaga, walau nyubit nya gak kerasa sama Gavin karena tangan Bulan yang begitu mungil dimata Gavin.

"Ihhhh, bang Vin mah. Sakit tauu idung ulannn," gerutu Bulan dengan sedikit akan menangis.

"Iya, maaf sayang. Maafin abang ya," pintanya, namun dibalas gelengen oleh Bulan. "ENGGAK, Ulan gamau maafin bang Vin. Hiks," ucap Bulan dengan tangisan.

"Ih, jangan nangis dong Lan. Udah ya, maafin abang. Please jangan nangis, jangan ngambek ya! Mau apa? Hm," Gavin berusaha membujuk adek kecil kesayangannya itu.

Bulan pun kini berhenti menangis karena mendengar tiga kata terkahir termasuk kata 'hm'.

"Emmm, Ulan mau siomay." Akhirnya Bulan pun luluh karena bujukan si abang yang mampu membuat si adek tersenyum kembali.

"Yok, sekarang!"

Mereka pun kini pergi ke tukang siomay, kebetulan tidak jauh dari tempat dimana Gavin dan Bulan berada.

"Makasih bang, abang emang terbaik deh."

"Sama-sama sayang, senyum terus ya. Jangan sampai air matamu yang berharga itu luruh kembali," pinta Gavin.

"Iya bang, tapi tapi Ulan gak janji."

"Lho, kenapa dek?" Tanya Gavin heran.

"Karena kalo abang jahil lagi sama Ulan yang imut ini, Ulan bakal nangis, Ulan bakal menggegerkan dunia. HAHAHA," Ucap Bulan diakhiri gelak tawa.

'Bahagia terus ya, Lan. Abang gamau kamu sedih, apalagi sampai menangis. Abang gak kuat, dada abang sakit Lan, kalo kamu meneteskan air mata berharga mu itu' gumam Gavin dalam hati dengan penuh arti dan penuh kasih sayang, bahkan lebih dari sekedar adek, maybe?

Gavin hanya tersenyum penuh arti, "iya sayang, mulai bawel yah kamu"

"Biarin, cewek emang rata-rata bawel. Kan?"

"Iya-iya, abang salah. Tau kok, abang selalu salah dimata kamu dek." Final Gavin dengan penuh rasa bersalah.

"Eh kenapa nih? Abang gak salah kok, emang ada salahnya sih dikit, tapi gak banyak."

CAT IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang