#02 | 𝐊𝐨𝐥𝐨𝐧𝐞𝐥 𝐊

21.9K 630 214
                                        

Kalein Ivanov, atau yang biasa dipanggil Kail. Pria matang berusia 31 tahun yang menjabat sebagai Kolonel dalam satuan militer elite di Russia. Karena sifatnya yang keras tanpa rasa kasihan itu, membentuk julukan tersendiri baginya sebagai Kolonel K, dia adalah pria (K)ejam berdarah dingin yang bisa membunuh siapapun demi mencapai tujuannya.

Berbagai kasus telah ia tangani dengan baik dan cukup cepat, karena metode yang dia gunakan begitu (K)ejam tanpa belas kasih, bahkan hal itu menimbulkan panggilan lain baginya sebagai pria bengis yang haus akan darah. Orang-orang yang sebelumnya memandang dengan sikap hormat kian berubah menjadi rasa takut, bahkan mereka tak berani hanya untuk menatap langsung mata pria itu.

***

Tap Tap Tap.

Suara langkah kaki menggema di dalam ruangan yang kosong, inspektur berjalan menuju meja kerjanya. Dengan wajah yang serius, inspektur mengulurkan tangannya mengambil telepon diatas meja kerja sebelum kemudian mengangkatnya ke telinga.

Sambil menatap ke bawah, inspektur menekan beberapa tombol yang tersambung dengan telepon di telinganya, beberapa digit nomor telah berhasil diketik, inspektur pun segera menekan tombol memanggil untuk menghubungi si pemilik nomor.

Suara 'tuutttt--' berbunyi beberapa kali seakan menandakan bahwa panggilan masih berusaha menghubungkan. Beberapa waktu berlalu, setelah bunyi sebelumnya berputar selama 3 kali, orang di seberang telepon akhirnya menjawab.

"Dengan Letnan Kolonel, Manu Legrei, dari divisi 1 Kostrad. Ada yang bisa dibantu?" suara seseorang pria terdengar dari seberang telepon.

"Ah, Pak, ini saya, Instruktur Rika dari pusat."

"Instruktur?"

Instruktur menghela napasnya kemudian mendudukkan dirinya diatas kursi dibelakang meja kerjanya, ia bersandar ke sandaran kursi sambil memegangi kepalanya yang terasa sedikit berdenyut.

"Ya, Pak. Saat ini saya sangat membutuhkan bantuan Kolonel terkait keadaan mendesak dalam interogasi."

"Ah, ku dengar satu organisasi lagi telah berhasil diselidiki. Apa kalian tengah kesulitan kali ini?"

"Ya, Pak. Kali ini jauh lebih menyulitkan karena Kapten mereka memilih untuk tutup mulut bahkan setelah semua penyiksaan yang diterima."

"Wah, itu pasti sulit."

"Maka dari itu saya membutuhkan Tuan Kolonel untuk kasus kali ini, mereka bilang Kolonel belum pernah gagal sekalipun dalam proses interogasinya mengingat dia merupakan mantan Instruktur sebelumnya sekaligus lulusan psikologi dengan nilai terbaik." ucap Instruktur, "Saya kira metode yang beliau gunakan menyangkut tekanan secara psikologi daripada fisik sehingga interogasinya belum pernah gagal."

"Ah, Kolonel (K)ail?"

"Ya, Pak."

"Tapi... saat ini Kolonel sedang berlatih bersama pasukan Batalyon dari divisi Infanteri 2."

"Ah, kalau begitu bisakah saya tahu kapan beliau memiliki waktu luang?"

"Hmm, biar ku priksa." ucap Letnan Kolonel, "Ku rasa dia akan kembali pada jam istirahat. Mungkin sekitar 1 atau 2 jam lagi." lanjutnya kemudian.

"Begitu ya, baiklah. Terima kasih, Pak. Kalau begitu saya akan menelepon kembali pada 1 atau 2 jam yang akan datang, maaf karena menyita waktu Anda."

"Tak masalah."

"Baik."

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KOLONEL K Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang