#31 | S2 : 𝐊𝐨𝐥𝐨𝐧𝐞𝐥 𝐊

2.2K 259 149
                                        

VOTE + KOMEN!!!
(atau cerita akan di DROP!!)

***

- Ruang Istirahat

"Istirahatlah disini, sebentar lagi pelayan akan datang membawakan obat. Minum kemudian tidur." ucap Ruhin pelan sembari membantu Tizanna berbaring diatas tempat tidur.

Tizanna mengangguk, raut wajahnya terlihat tak baik-baik saja, sangat jelas rasa lelah tergambar di wajahnya itu.

"Aku minta maaf atas apa yang dilakukan Kakakku."

"Untuk apa?" tanya Tizanna.

"Yah, ku rasa dia tak sopan mencium tangan seorang yang baru pertama kali ia temui. Lagi pula, budaya cium tangan itu tidak terjadi di tempat asalmu."

"..."

"Seharusnya dia tahu kalau kau bukan berasal dari sini, bagaimana dia bisa memberi salam yang dianggap tak sopan di negaramu."

Tizanna tak ingin membahas itu lebih jauh, "Lupakan saja, lagipula ini bukan negaraku." ucap Tizanna.

Obrolan itu terhenti, disaat yang sama pintu tiba-tiba diketuk dari luar, seorang pelayan meminta izin untuk masuk. Ketika pelayan itu masuk, ia memberikan obat pada Tizanna untuk diminum guna meringankan sakit yang dialami Tizanna.

"Kalau begitu, istirahatlah. Jika kau membutuhkan sesuatu, jangan sungkan menelepon ku. Aku akan kembali ke pesta." ucap Ruhin yang dibalas anggukan oleh Tizanna.

Setelah kepergian Ruhin dan pelayan, Tizanna memutuskan untuk istirahat sejenak dengan memejamkan matanya. Memberikan waktu tidur pada dirinya sendiri guna memulihkan tenaga yang sebelumnya terkuras hampir seluruhnya hanya karena satu orang.

Keheningan menghiasi suasana dalam ruangan yang tertutup itu, disebuah tempat tidur berukuran sedang, terdapat seorang wanita berambut hitam yang bukan lain adalah Tizanna. Wanita itu tengah tertidur dengan pulas nya, ketika waktu damai itu terus berjalan, raut wajah yang sebelumnya tenang kian mulai berubah.

Alis Tizanna tertaut seakan hampir menyatu, jari-jari tangannya tergerak meremas selimut yang ia pakai. Tidur yang sebelumnya baik-baik saja kian mulai terganggu oleh bibit mimpi buruk yang datang tanpa diinginkan, membawa Tizanna kedalam kekacauan yang dibuat oleh alam bawah sadarnya.

"Haha..."

Suara tawa rendah dari seorang pria mengalun bagaikan irama musik yang membawa rasa takut sekaligus ngeri.

Krieetttt...

Pintu terbuka, mendatangkan seorang pria berambut coklat dengan mata kuning. Pria itu mendekat dengan senyum iblis yang mengganggu, kesenangan tergambar dengan sangat jelas di wajah tampannya, seolah-olah dia tengah menikmati hiburan yang menyenangkan saat ini.

DUUUP!

Pintu tertutup, menyisakan dua orang yang saling pandang satu sama lain.

"Hari ini kita akan bersenang-senang seperti kemarin..." ucap pria itu dengan nada rendah.

"Menjijikkan."

"... Hmm? Kau bilang apa?" tanya pria itu dengan wajah ramah.

"Cukup dengan semua permainan mu. Lakukan saja dan pergilah dari sini, brengsek." seru Tizanna.

Mendapati reaksi yang garang dari Tizanna membuatnya terkekeh, "Hee... Apa kau sudah tidak sabar, hmm?"

"..."

"Baiklah, apa yang akan dilakukan ulat jika ditawarkan daun? Haha..."

###

Sebelum itu, silahkan dibaca ~

KOLONEL K Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang