⛔ 𝐏𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐊𝐞𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐧, 𝐏𝐞𝐦𝐞𝐫𝐤𝐨𝐬𝐚𝐚𝐧, & 𝐈𝐧𝐭𝐢𝐦𝐢𝐝𝐚𝐬𝐢
[Follow untuk membuka bab terkunci]
Kapten dari organisasi kriminal pembuatan dan penjualan narkoba secara illegal(BB) telah ditangkap. Meskipun telah melalui...
Hallo, Readers! Saya Dhilaa, penulis dari KOLONEL K!
Pertama, saya ingin meminta maaf atas keterlambatan update, itu karena saya sangat--sangat--sangat sibuk!
Saya sangat disibukkan oleh Perkuliahan dan Skripsi, membuat saya tidak memiliki waktu untuk update apalagi menulis. Semoga pembaca dapat mengerti...!
Sampai jumpa di Update selanjutnya!
###
Karena terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri, Tizanna tak menyadari pria berbahaya itu yang saat ini telah merangkak mendekati dirinya. Ketika kesadaran sedikit demi sedikit terkumpul, sebuah bisikan datang begitu saja.
"Tenang saja, aku tidak bisa membaca pikiran."
DEG!
Tizanna tersentak.
"Itu semua tertulis jelas di wajahmu..."
"...!!?"
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan refleksi dari tubuhnya, Tizanna mendorong tubuh Kail menjauh, wajahnya dipenuhi keterkejutan sehingga membuat kedua bola matanya membulat dengan sempurna seakan hendak keluar dari tempatnya.
BRUKK--!!
"Menjauh dariku!!!" pekik Tizanna.
Grep!
Tizanna tersentak.
"Haahh!!?"
Sebuah gerakan yang begitu tiba-tiba membuat Tizanna tersentak ketika tangan pria gila, Kail, tiba-tiba beralih mencengkeram kedua tangannya. Sorot mata pria itu dipenuhi kesenangan yang membuat nyali Tizanna menciut.
"Le-lepaskan aku, brengsek--Ahh!!?"
Bruk!!
Ketika Tizzana mencoba melepaskan cengkeraman itu, Kail menahannya semakin kuat, pria itu bahkan mulai menekan Tizanna sehingga memaksa tubuh Tizanna untuk kembali berbaring diatas ranjang dengan posisi dirinya yang berada di atas wanita itu.
"Brengsek, kau!!" umpat Tizanna.
Kail terkekeh menyaksikan Tizanna yang terus melawan, namun ada secuil rasa takut dalam tatapannya yang garang itu, hal itu membuat kail terpancing untuk semakin mengganggunya lebih jauh lagi.
"Mata itu..."
"...!?"
Sudut bibir kail terangkat membentuk senyum satu arah, "Mata yang sama yang menatapku dengan garang lima tahun lalu..."
DEG!
"Ahh... Melihatnya membuatku bernostalgia akan masa-masa itu, haha..."
"A-Apa yang dia bicarakan...!?" - batin Tizanna tak percaya.