#08 | 𝐊𝐨𝐥𝐨𝐧𝐞𝐥 𝐊

17.1K 497 114
                                        

Di detik selanjutnya, senjata keras dengan kepala yang besar dan merah itu segera ditancapkan secara paksa kedalam lubang kecil yang masih kering itu. Teriakan kesakitan yang tertahan tanpa suara itu terdengar dengan cukup jelas di telinga Kolonel, mengalirkan rasa gembira yang memuncak hingga semakin liar tak terkendali.

"A-AARGGHH--TIDAKKK!!"

Merasakan benda asing yang menerobos masuk secara paksa kewanitaannya membawa rasa sakit yang mematikan, seperti ada sebuah tombak panas yang ditancapkan kedalam daging yang masih mentah.

Suara teriakan Tizanna begitu lantang memenuhi ruangan yang sunyi dan sepi itu, teriakan yang begitu mengerikan seolah dialiri rasa sakit yang menyengat dan mematikan dalam satu waktu.

"AARGHHH--HENTIKA--!!!" teriak Tizanna dengan mata yang membulat sempurna karena serangan rasa sakit yang begitu mengejutkan seolah tengah merobek daging mentah-mentah.

Gumpalan daging tebal itu segera bergerak menerobos masuk dan merobek setiap serat yang ada dalam liang kewanit*an Tizanna, rasa sakit seolah dapat membakar tubuh Tizanna dari bagian terdalam. Wajah Tizanna membiru dengan nafasnya yang menjadi tertahan, bahkan air mata begitu deras membanjiri mata cantiknya tanpa ia sadari.

Tubuh Tizanna menggelinjang hebat, "S-Sakit, brengsek! Aaahhh! Sakit! Sakit! Sakit! Aku bisa mati!!! Bajingan, mati kau!!" teriak Tizanna kencang dengan tubuh yang bergetar hebat.

Punggung Tizanna terangkat, tubuh wanita itu melengkung ke atas tak kuasa menahan rasa sakit di kewanitaannya, benar-benar sakit hingga ia merasa jika dirinya bisa mati saat itu juga.

"HAAAHH--!!!"

Melihat Tizzana yang menangis dengan wajah yang memerah padam serta tubuh yang gemetaran membangkitkan perasaan tersendiri bagi Kolonel. Wajah bayi Tizanna terlihat begitu erotis dengan rasa sakit yang tengah ia rasakan, dan itu sungguh sangat menggoda untuk disaksikan dari atas tanpa kedip.

"Haha..." tawa Kolonel dengan nada rendah.

Cairan merah mengalir keluar dari lubang kemaluan Tizanna, cairan yang merupakan darah dari keperawanan yang direnggut secara paksa. Darah segar itu menetes mengotori permukaan lantai yang kotor.

Kolonel terdiam sesaat melihat darah segar yang mengalir keluar dari dalam kewanit*an. Pada awalnya pria itu mengira jika darah itu berasal dari luka yang diterima wanita itu sebelumnya, ia bahkan sengaja menyibak baju yang dipakai Tizanna hingga memperlihatkan perut putih cantiknya. Akan tetapi, hanya ada beberapa luka lebam kebiruan disana, tak ada tanda-tanda luka yang mengeluarkan darah, hal itu semakin memperkuat kemungkinan bahwa darah tersebut memang merupakan darah keperawanan.

"Dia Virgin... Huh?" - Kolonel membatin.

***

"Kheukk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kheukk...!! Ke-Keluarkan! Keluarkan itu, ku mohon! Itu menyakitkan, sialan...!! Sakit! Sakit sekali, tolong selamatkan aku...!! Ku mohon keluarkan itu...! Kau akan merobeknya!" mohon Tizanna tak kuasa menahan rasa sakit yang mematikan itu, napas wanita itu seakan tertahan dibuatnya.

KOLONEL K Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang