#23 | 𝐊𝐨𝐥𝐨𝐧𝐞𝐥 𝐊

5.5K 446 168
                                        

Klik vote nya dahulu, ya...!

***

Kail terdiam.

"...!!?"

"Mungkin ini sudah seminggu sejak dia dibebaskan." ucap Sipir, "Apa Anda memiliki urusan dengannya?"

"Kau tahu dimana dia berada?"

Sipir itu menggeleng, "Setelah dia membuat perjanjian dan menyetujui syarat-syarat untuk pembebasan, atasan mengantarnya secara langsung keluar dari gerbang. Di hari-hari terakhirnya di sini, dia bersikap baik tanpa perlawanan, dia bahkan mudah memberikan informasi yang dia ketahui daripada saat pertama kali diintrogasi."

"..."

"Jadi, tidak ada yang tahu kemana dia pergi dan dimana dia berada."

Mendengar itu, Kail lagi-lagi dibuat terdiam, pria itu sama sekali tak mengucapkan sepatah kata pun, namun jauh di dalam dirinya sesuatu seakan mengganggu, perasaan ini sama persis seperti perasaan ketika seorang anak kecil kehilangan sebuah mainan yang selalu dimainkannya setiap waktu, sangat mengganggu.

"Sialan." - umpat Kail dalam hati.

***

"Haruskah aku menggugurkannya..."

Keadaan menjadi hening, Julie terdiam dengan wajah penuh ketidakpercayaan akan apa yang baru saja ia dengar. Julie menatap lurus ke arah Tizanna, mencari rasa bersalah di raut wajah wanita itu, namun Julie tak dapat menemukan apapun selain keputusasaan.

"Jika kau melakukannya, maka aku akan berhenti menjadi temanmu." ucap Julie dengan nada dingin.

Kali ini Tizanna lah yang terdiam, ia segera memalingkan wajahnya ke arah Julie.

"Lalu apa yang harus ku lakukan, Julie!? Aku--Aku takut, aku tidak siap menjadi orang tua..." tangis Tizanna begitu lirih.

Julie tak menjawab.

"Aku sudah merasakan hidup tanpa orang tua, aku tahu bagaimana rasanya, dan jika dia lahir tanpa adanya orang tua yang lengkap, dia akan menderita dan berakhir sama sepertiku sekarang ini--!!"

"Itu tidak benar!!" potong Julie.

"...!?"

"Dia masih memiliki mu! Dia bisa bertahan hidup dengan baik karena kau bersamanya! Kau lah yang akan melindunginya!" tekan Julie.

Tizanna kembali terdiam.

Julie mengulurkan tangannya menggenggam tangan Tizanna seakan memberikan kekuatan pada wanita itu, membuatnya percaya diri untuk kembali mengambil langkah baru dalam hidupnya.

"Percayalah padaku, Tizanna, kau bisa. Kau itu kuat, gunakan kekuatan mu untuk melindunginya dari kekejaman dunia." ucap Julie.

"..." Tizanna tak menjawab.

"Aku tahu kau lah yang paling tahu rasanya ... hidup tanpa orang tua, tapi... kau bisa memberikan kasih sayang melebihi orang tua yang lengkap padanya sehingga dia tidak akan merindukan kasih sayang seorang Ayah."

"..."

"Dengarkan aku, Tizanna, ku mohon padamu. Bukankah kau kesepian...? Kau telah kehilangan segalanya. Apa salahnya menyambut keluarga baru yang datang darimu sendiri...?"

Tizanna tersentak mendengarnya.

"Keputusan benar atau salah itu bukanlah di tanganmu, bahkan jika itu salah, kau bisa membuatnya benar."

"Aku..."

"Kau mengambil jalan salah karena kau tidak memiliki seseorang yang dapat melindungi mu. Tetapi... Kali ini berbeda, dia punya kau, kau yang akan melindunginya, menyayanginya seperti orang tuamu yang menyayangimu."

KOLONEL K Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang