⛔ 𝐏𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐊𝐞𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐧, 𝐏𝐞𝐦𝐞𝐫𝐤𝐨𝐬𝐚𝐚𝐧, & 𝐈𝐧𝐭𝐢𝐦𝐢𝐝𝐚𝐬𝐢
[Follow untuk membuka bab terkunci]
Kapten dari organisasi kriminal pembuatan dan penjualan narkoba secara illegal(BB) telah ditangkap. Meskipun telah melalui...
Semua anak mulai mengemasi barang-barangnya, bersiap menunggu jemputannya datang, begitu juga dengan Anne, gadis kecil itu tengah memasukkan alat tulis dan kotak makan siangnya yang telah kosong ke dalam tas.
Satu-persatu anak telah dipanggil oleh guru karena wali mereka telah datang menjemputnya, kelas mulai kosong sehingga hanya menyisakan beberapa anak saja. Sampai dimana semua anak telah pulang bersama orangtuanya, Anne masih berdiri di depan pintu masuk sambil menatap lurus ke arah gerbang seakan menunggu sosok yang ia cari muncul.
"Mama..." gumam Anne pelan.
Waktu berlalu, udara mulai mendingin, dan gerimis mulai berjatuhan, menciptakan cipratan air yang menyentuh kulit.
"Etienne?" panggil seorang guru muda yang datang dari arah belakang.
"Guru..."
"Ibumu belum menjemputmu?" tanya-nya yang dibalas anggukkan oleh Anne.
"Ah, ini sudah mulai gelap, bahkan hujan sepertinya akan turun." gumam sang Guru merasa khawatir, "Ayo kita masuk dan menunggu di dalam." ajaknya.
Anne menggelengkan sebagai penolakan, "Tidak mau."
"Ya?"
"Anne ... ingin menunggu Mama." ucapnya dengan nada suara yang cukup sulit dimengerti.
"Apa yang dia katakan...? Mungkinkah dia ingin menunggu Ibunya di sini? Tapi disini mulai dingin..." - Guru muda itu membatin.
Tiinnn--! Tiinnnn--!
Suara klakson mobil mengalihkan perhatian dua orang itu, di depan pagar terparkir sebuah mobil hitam dengan seorang pria yang tengah menghisap cerutu sambil bersandar pada mobil itu.
Seorang pria tampan berambut coklat tua yang gelap, mata kuningnya yang mencolok itu berhasil mengalihkan perhatian Anne. Untuk beberapa saat Anne tertegun di tempatnya sambil terus menatap pria itu, sampai tiba-tiba saja anak kecil itu berlari di tengah gerimis kecil untuk mendekati pria itu.
"Papa!"
"Ehh? Etienne? Tunggu--!" ucap Guru itu, "A-Apa itu Papanya? Tapi, ku kira dia tidak punya Papa?"
Guru itu terus menatap pria yang tengah menghisap cerutu itu dengan lebih detail, namun yang ia temukan hanyalah kemiripan diantaranya dan Anne.
"Ah, itu pasti Ayahnya." gumam Guru itu.
Setelah menyimpulkan hal itu, sang Guru akhirnya memilih berbalik dan kembali masuk ke dalam untuk membereskan semuanya agar besok anak-anak bisa datang dengan nyaman.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Grep!
"Papa!" seru Anne penuh semangat.
Sepasang tangan kecil hinggap di celana, wajah bulat segera mendongak menatap seorang pria dengan mata yang berbinar. Pria yang di panggil dengan sebutan 'Papa' itu dibuat mengernyit.