chapter 9

3K 159 23
                                    

Annyeong

Jangan lupa vote and comen!
Happy reading 🦊

💝

Pagi yang cerah, kayvano sudah rapih dengan setelan kaos santainya. Attaya hari ini memperbolehkan kayvano untuk ikut kekantor, hitung-hitung kayvano akan dijadikan attaya sebagai asisten dadakannya nanti.

"Ayo daddy! Lama banget pake dacina!"kesal kayvano, balita itu sudah menunggu hampir satu jam.fosa terkekeh geli melihat wajah masam putranya, attaya yang masih sibuk memilih dasi yang cocok untuk dipakai menghiraukan rengekan kayvano.

"Ah daddy lama!nih pake walna pink,dah ayo!" Tubuh kekar attaya langsung diseret paksa oleh tubuh mungil putranya,fosa yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala dan membawakan beberapa camilan untuk putranya nanti dikantor.

Saat keduanya sudah masuk kedalam mobil,fosa mengusap lembut kepala putranya dan memberi kecupan dikedua pipi gembul putranya."jangan rewel disana ya! mommy nanti kekantor kalau jam makan siang,okey?!"

"Okay mommy, kay nda akan lewel!"

Supir pribadi attaya, mulai melajukan mobilnya menuju kantor.kayvano begitu senang, karena akhirnya ia bisa pergi keluar dan berkunjung ke kantor besar keluarganya.

"Daddy,kayo kantol kantol daddy belcabang ciapa yang ngulucin cabang kantol daddy?" tanya kayvano polos, kayvano bukan lah anak kecil biasa yang hanya tau main main dan main.attaya dan fosa selalu mengajarkan dunia perkantoran, dan juga medis kepada putranya itu.meskipun tak keras, kayvano dapat langsung memahaminya dan jangan lupakan kalau kayvano selalu ikut latihan menembak setiap minggunya.

"Banyak orang kepercayaan daddy yang ngurus kantor cabang, tapi kalau kamu mau daddy bakal kasih satu kantor cabang yang masih dibangun" ucap attaya sembari mengecek laporan dari sekretarisnya.

"Nggak deh,kay beyum bica ngulus kantol daddy!" Attaya terkekeh kecil, ia lalu kembali memainkan rambut putranya yang begitu halus dan lebat.

"Iya iya,lagian kamu masih kecil.terus jadi kecil ya? daddy nggak mau kehilangan cebong kecil daddy"ujar attaya, kayvano sontak mengerucutkan bibirnya lucu.padahal ia ingin cepat-cepat besar agar bisa membantu daddy dan mommynya mengurus perusahaan serta rumah sakit.

"Padahal kay mau cepet becal daddy, tapi daddy nda mau kay becal,huh!"

Sampai dikantor,semua karyawan disana langsung menundukkan kepalanya saat melihat bosnya datang dengan membawa putranya. kayvano yang memang akrab dengan salah satu karyawan disana, langsung tersenyum manis dan kembali melangkahkan kakinya menuju ruangan daddynya.

"Bong,kamu belum sarapan kan?mau daddy pesanin apa?"tanya attaya, kayvano yang kebetulan sudah sangat lapar itupun langsung berlari menghampiri daddynya.attaya yang paham langsung menyodorkan iPadnya,dan membiarkan putranya memilih makanan untuk disantap.

Puas memilih makanan, kayvano kembali menaruh iPad milik daddynya dan menyambar iPadnya sendiri.disana kayvano sudah mendownload hampir empat belas game yang rencananya akan ia mainkan selama dikantor."kita mulai dali game yang mana ya"gumamnya, attaya yang tengah menatap beberapa dokumennya melirik sekilas kearah putranya yang tampak fokus bermain game di iPadnya.

"Yah batelaina habis" kayvano begitu meruntuki kebodohannya, bagaimana bisa ia lalu men charger iPadnya saat hendak dibawa kekantor.attaya yang melihat wajah murung putranya, langsung bergegas menghampirinya.

"Kenapa hm? Tunggu sebentar ya, makanannya masih diantar" kayvano menggeleng lesu,jari mungilnya lalu menunjuk kearah iPadnya yang sudah tergeletak diatas meja.

see u attaya! & hello kayvano Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang