chapter 24

2.5K 151 7
                                    

Annyeong

Seperti biasa yaaa
Vote & comen

Happy reading 🦊
💝

Di dalam ruangan yang dimaksud oleh kayvano, tubuh shena sudah diikat dengan tali dan rantai.semuanya tentunya atas suruhan kayvano,dan tak lupa kayvano menyuruh dokter untuk mengambil peluru dikaki shena.sebenarnya kayvano hanya kesal saja,dan menyuruh bodyguardnya untuk menahan wanita ular itu.

"AKHHHH, TOLONG SIAPAPUN!TOLONG KELUARKAN AKU DARI SINI!" teriak shena, namun diabaikan begitu saja oleh para penjaga dan bodyguard kayvano yang masih di sana.

Tak lama, attaya datang dengan dokter yang disuruh oleh kayvano untuk mengobati luka Shena. Sebenci-bencinya kayvano,dia masih memiliki hati yang baik. "Tolong jaga dokter ini,dan jangan biarkan dia keluar!"ucap attaya.

"Baik bos!" Setelah itu, attaya kembali meninggalkan ruangan itu.

💝

Fosa dengan keberanian penuh,akan pergi mengunjungi rumah bundanya yang sudah mempunyai keluarga baru.didampingi oleh attaya dan kayvano tentunya, ketiganya tampak serasi dengan pakaian yang sengaja fosa rancang senada.

"Ingat ya!jaga mulut ceplas-ceplosmu ini"ucap fosa yang memperingati putranya, agar tak ceplas-ceplos saat berada dirumah bundanya.kauvano mengangguk saja, ia harus bersikap polos selama beberapa jam saja.

Dirasa sudah mantap, attaya menggandeng tangan istrinya dan mengendong tubuh putranya."mari kita selesaikan semuanya!" Attaya semakin mengeratkan genggamannya, dan tersenyum manis pada istrinya.

"Aku yakin,bunda akan menyesal meninggal putri kecilnya yang cantik dan pintar ini"ucap attaya,fosa terkekeh kecil mendengar ucapan suaminya.

"Benal!oma pasti menyecal, mommy cantik,baik, pintal, dan nda banyak kemauanna.nda kaya tante kicut itu, yang celalu tebal pecona dengan pakaian cekci yang cangat ketat!"ucap kayvano, attaya dan fosa terkekeh geli mendengar celotehan putranya.tapi memang itu kebenarannya, Shena memang selalu tebar pesona dengan tubuhnya yang termasuk sangat menggoda iman para kaum Adam.

"Omong-omong coal Oma,kay jadi kangen oma coya.oma pasti udah tenang dicana,dan ketemu opa putla?" Attaya dan fosa terdiam, attaya dan kayvano memang tak menyaksikan kepergian soya untuk terlahir kalinya.karena keduanya masih koma,dan kepergian soya membuat fosa ikut terpuruk saat itu.

Attaya memaksakan senyumnya,dan mengecup pipi putranya."sering-sering kirim doa buat oma sama oppa ya? pulang dari sini, kita pergi berkunjung ke rumah baru oppa sama oma"

Kayvano mengangguk paham, wajahnya kembali lesu karena ia tak bisa melihat wajah Omanya untuk terlahir kalinya."cemoga oma tenang dicana,daddy jangan cedih ya?ada kay cama mommy dicici daddy!"

"Iya sayang,daddy nggak akan sedih.kamu dan mommy adalah penyemangat daddy!"

Perjalanan menuju kediaman bunda fosa, memerlukan waktu satu jam saja.kayvano, sekarang tengah tidur diperlukan fosa dengan empeng yang menyumpal mulut mungilnya."dia pulas banget, pasti kecapean "ucap fosa sembari menepuk-nepuk pantat kayvano.

"Gimana nggak kecapean?dia habis mimpin meeting pagi ini"ucap attaya,fosa langsung beralih menatap tajam suaminya.attaya gelagapan saat ditatap seperti itu oleh istrinya, sepertinya istrinya sudah salah paham dengannya saat ini.

see u attaya! & hello kayvano Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang