37

985 69 3
                                    


Assalamu'alaikum besbie 😍

Welcome back!!!

DISCLAIMER; alurnya aku
cepetin yaa☺️

Happy reading
🤸🤸🤸


💛💛💛

"Mba Zerrin! Mba!?" Teriak mba Sani yang terdengar seperti orang panik.

"Ada apa mba, kok panik banget?!" Zerrin pun ikut merespon dengan panik.

Belum sempat mba Sani menjelaskan kejadian ini, Zerrin sudah lebih dulu terbelelak kedua matanya.

"I-ini anak siapa mba?" Tanya Zerrin dengan terbata bata.

"Saya ga tau, tiba tiba pas saya lagi buang sampah denger suara tangisan bayi"

"Ya Allah, liat dimana?"

"Di pot bunga depan rumah, mba"

"Astaghfirullah... Mba Sani ga nemuin apa apa deket bayi nya?"

"Ngga mba, saya cuma nemu bayi ini saja"

Dengan sigap Zerrin pun mengambil alih bayi yang diduga dibuang oleh orang tua nya ini. Bayi yang seperti nya baru lahir ini membuat hati Zerrin remuk, walaupun bukan anak kandung. Bagaimana bisa bayi se lucu ini di sia sia kan oleh orang tua nya?

"Kita harus gimana mba?" Tanya mba Sani.

"Duh gimana ya? Saya juga bingung"

"Apa mau saya panggilin RT untuk ngusut masalah ini?" ujar mba Sani.

"Ga perlu mba, saya mau bersihin bayi ini dulu. Kebetulan baju baju bayi nya Iel belum saya buang" jelas Zerrin.

"Tapi mba? Kita kan ga tau ini bayi siapa"

Oek

Oek

Oek

Bayi yang berada didekapan Zerrin tiba tiba menangis kencang. Mungkin karena ia sudah merasa kedinginan. Sebab bayi itu hanya dibalut dengan kain tipis.

"Ssttt... It's okey sayang" ucap Zerrin seraya menenangkan bayi tersebut.

"Nanti saya diskusiin ini sama suami. Mba Sani tenang aja. Oh iya, minta tolong ke pak Sam, buat cek cctv"

"Nggih mba"

Zerrin langsung membawa bayi mungil itu ke dalam kamarnya untuk dibersihkan. Ketika Zerrin masuk ke dalam kamar, ia melihat sang putra yang sedang asyik bermain dinosaurus.

"Iel" panggil Zerrin dengan lembut.

"Ibun, itu apa?" Tanya Azriel penasaran dengan sesuatu yang ada didekapan nya sang Ibu.

"Ini baby" jawab Zerrin sambil memperlihatkan bayi tersebut kepada Azriel.

"Ini adek na Iel, bun?!" Zerrin hanya terdiam.

My Epiphany, SagraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang