26

1K 55 11
                                    


Assalamu'alaikum besbie 😍

Welcome back!!!

Happy reading oll
🤸🤸🤸

💛💛💛

"Mba? Kak Sagra udah berangkat?" Tanya Zerrin yang baru turun dari lantai atas.

"Sudah mba, tadi mas Sagra berangkat jam 4 pagi" Zerrin hanya mengangguk sebagai jawaban nya.

Tadi malam Zerrin dan Sagra tidak tidur dalam satu ranjang, karena Zerrin masih memiliki rasa kecewa terhadap Sagra. Tapi istri ya tetap istri. Harus melayani suaminya. Namun hari ini, Zerrin tidak melayani sang suami sama sekali. Untuk melihat wajah nya saja tidak sempat.

"Ini mba" mba Sani memberikan piring yang berisi nasi goreng.

"Huh? Aku ga minta dibuatin nasi goreng loh?" Heran Zerrin.

"Tadi malam kan mba Zerrin belum makan" ujar mba Sani.

"Tapi aku lagi mau makan roti aja"

"Ini yang buat mas Sagra. Katanya buat mba Zerrin sarapan"

"Kak Sagra bikin ini buat aku?" Mba Sani mengangguk.

"Kapan bikin nya?"

"Tadi jam 3 pagi mba, sebelum mas Sagra berangkat kerja. Terus ini sudah saya angetin kok"

Zerrin hanya terdiam memandangi nasi goreng buatan suaminya. Ia merasa bersalah dan tak bisa melayani suaminya dengan baik.

"Dimakan ya mba?"

"Ah i-iya" ucapan mba Sani mampu membuat Zerrin tersadar dari lamunan nya.

"Terus ini ada pisang molen juga mba. Kata mas Sagra, mba Zerrin suka nyemil pisang molen kalo pagi pagi" ucap mba Sani.

"Ini kak Sagra yang beliin?"

"Iya mba, tadi pas mas Sagra udah berangkat tiba tiba balik lagi. Ternyata ngasih ini ke saya"

"Emang tukang gorengan udah buka jam 4 subuh?"

"Saya kurang tau mba"

Mba Sani pun meninggalkan Zerrin dimeja makan seorang diri. Membiarkan majikannya menikmati nasi goreng buatan suaminya.

"Mba, saya mau belanja sayur dulu nggih" pamit mba Sani.

"Oh iya mba, sekalian beli daging slice ya? Nanti malem saya mau masak"

"Baik mba" mba Sani pun pergi.

Zerrin merasa iba dengan perjuangan Sagra. Ia rela bangun pagi buta untuk membuatkan nasi goreng agar Zerrin bisa sarapan. Padahal Sagra berangkat kerja jam 4 pagi. Seperti tidak ada kata lelah untuk sang istri.

"Gue egois ga sih? Marah marah ga jelas sama kak Sagra, padahal kak Sagra udah ngasih alasan yang masuk akal" gumam Zerrin seorang diri.

"Duh Zerrin! Suami lo pilot, tanggung jawab nya besar. Masa mau nekat terbang dicuaca yang buruk? Harusnya lo ngerti dong!" Gerutu Zerrin.

My Epiphany, SagraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang