Part 09

2.6K 206 12
                                    

☞ KEIZARO S2 ☜



"Hallo, kak..." Theo kini sedang berdiri dibalkon ruang rawat Keizaro, sambil menghubungi kakaknya.

("Ya Theo, ada apa?") Terdengar suara bariton menyahut dari seberang sana.

"Apa kakak sibuk?" Tanya pria itu.

("Kami sedang bersiap-siap untuk pergi ke luar negeri, ada apa? Kenapa suaramu seperti itu?") Tanya Robert dari seberang.

"Oh begitu, maaf sudah mengganggu. Tidak apa-apa, kok..." Jawab Theo, dia tidak ingin mengganggu waktu kakaknya walaupun dia saat ini sedang dalam banyak masalah.

("Ada apa Theo?") Robert bertanya dari seberang sana.

"T-tidak ada apa-apa, maaf sudah mengganggu. Kalau begitu aku akan memutuskan sambungan teleponnya," jawab Theo sebelum dia memutuskan sambungan telepon mereka.

"Hufff...." Pria itu menghembuskan nafasnya dengan kasar sambil memandangi langit malam yang mendung.

"Pa?" Tubuhnya sedikit tersentak kala putra sulungnya menepuk bahunya.

"Ada apa, nak?" Tanya Theo sambil berusaha tersenyum ke arah putra sulungnya, membuat Kevan langsung memeluk tubuh papa nya.

Dia mendengar saat Papa nya menelepon paman nya tadi, dikehidupan yang dulu, keluarga pamannya sedang liburan ke luar negeri, bahkan tidak bisa dihubungi untuk memberitahukan bahwa Keizaro telah berpulang. Dan setelah mereka kembali, Adara sepupu perempuannya langsung menangis sejadi-jadinya, bahkan menyalahkan mereka atas kematian Keizaro.

Dan kabar buruk langsung saja dia ketahui ketika perusahaan ayahnya yang hampir bangkrut pada waktu itu karena ada salah satu karyawan yang melakukan korupsi, namun sepertinya kali ini semuanya ketahuan lebih awal.

"Papa yang kuat, ya? Kevan tau nggak mudah jadi kayak Papa," Theo mengusap punggung sang putra setelah mendengar perkataan itu.

"Aku tau semua yang terjadi saat ini, Pa. Aku tau semua permasalahan yang dialami sama Papa, dan Papa mau minta bantuan om Robert tapi nggak mau ganggu waktu liburan mereka ke luar negeri," sambung pemuda itu.

"Nggak apa-apa, papa bisa atasin semua ini sendiri, kok. Papa sebenarnya butuh bantuan om kamu karena papa nggak bisa ninggalin Kei yang dalam keadaan seperti ini untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam bisnis papa. Udah cukup selama ini papa selalu nggak ada buat dia, Kev. Udah cukup selama ini papa selalu jatuhin dia, sekarang papa mau selalu ada buat dia, papa mau kuatin dia, papa mau yakinkan dia kalo semua akan baik-baik aja, dia akan sembuh, papa pengen semangatin dia, papa nggak mau dia menyerah. Dan jika papa sibuk mengurusi pekerjaan papa, papa nggak akan bisa melakukan hal itu, nak..." Lirih Theo, menumpahkan semua keluh kesahnya kepada putra sulungnya.

Kevan melepaskan pelukan mereka, dia mengusap air mata yang hendak jatuh mengaliri pipi sang ayah.

"Sayang, maafin papa, tapi papa harus jual perusahaan yang udah papa bangun buat kamu, untuk menutupi kerugian yang ada, nggak apa-apa, ya? Papa janji kalo semuanya sudah kembali seperti semula, papa akan buatkan perusahaan yang jauh lebih besar lagi buat kamu," tutur Theo.

Kevan tersenyum tipis kearah papa nya, "Lakuin semuanya untuk bisa menyelesaikan masalah Papa, Papa juga bisa jual semua mobil aku yang harganya sampe miliaran, papa bisa jual motor aku yang harganya ratusan juta, asal semua masalah papa bisa selesai," ucap Kevan.

Dia sangat berharap pamannya datang dan membantu papa nya, mengurus semua itu tidaklah mudah, membutuhkan waktu yang cukup lama, selain mencari orang yang akan membeli, harus juga mengurus surat-surat kuasa yang akan dialihkan ke pemilik barunya, dan itu akan membuat papa nya tidak bisa fokus dengan adiknya, sedangkan adiknya saat ini membutuhkan dukungan dari keluarga untuk bisa sembuh, adik nya butuh support dari papa mereka, bagaimana papa mereka bisa ada terus disamping adiknya jika papa mereka sibuk dengan urusan bisnisnya?

KEIZARO Season 2❥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang