Part 38

789 103 4
                                    

☞ KEIZARO S2 ☜









Jam sudah menunjukkan pukul 01: 25 dini hari, Liza tidak bisa tidur karena anaknya belum pulang, membuatnya menyalakan TV untuk mengusir kebosanan nya, sedangkan sang suami sedang berkutat dengan pekerjaannya didalam kamar.

"Ternyata kamu disitu, sayang..." Gumam Liza dengan senduh saat layar kaca tengah menampilkan sebuah acara TV yang sedang live sekarang, dimana Keizaro menjadi bintang tamunya.

Sudah sangat larut, tapi lihatlah betapa terlihat bersemangat nya putra keduanya itu kala berbincang-bincang dengan host acara TV itu, bahkan tidak terlihat raut kelelahan diwajah sang anak.

"Mama gak bisa larang kamu buat bekerja seperti ini, karena ini adalah kemauan kamu sendiri, tapi Mama khawatir, nak. Mama khawatir jika kamu akan sakit kalau terus-terusan akan seperti ini," lirih Liza sambil memandang lekat wajah anaknya yang nampak selalu tersenyum, berbeda sekali jika sedang bersama mereka.

"Sayang, kenapa belum tidur?" Theo yang tau bahwa istrinya keluar dari dalam kamar pun, segera menyusul sang istri setelah menyelesaikan pekerjaannya.

"Anakku masih bekerja di jam segini, bagaimana mungkin aku bisa tidur?" Sahut Liza, membuat Theo ikut melihat ke arah layar televisi, dimana disana ada putra kedua mereka.

"Aku sangat menyesal karena tidak bisa memberikan apa-apa untuk anak kita, Liz. Selain tidak memberikan kasih sayang, aku juga tidak bisa membiayainya dalam memenuhi kehidupannya sehari-hari, bahkan untuk membayar sekolah pun aku tidak kasi lagi semenjak dia masuk high school." Theo menatap nanar layar televisi itu.

"Andai saja aku lebih peduli padanya, aku pasti akan menyekolahkan dia di sekolah musik, agar dia bisa menekuni bakatnya," sambung pria itu.

"Kata putra sulung kita, kita tidak usah lagi mengungkit masa lalu dimasa kini. Cukup kita jalani saja hari ini, besok, dan seterusnya," ucap Liza.

"Dia sudah lebih bijak sekarang," balas Theo sambil terkekeh, membuat sang istri juga ikut terkekeh mendengarnya.









♛KEIZARO S2♛









Jam tiga pagi, Keizaro akhirnya bisa menyelesaikan semua jadwal padatnya sejak kemarin. Dia sebenarnya sudah ditawarkan untuk menginap disana oleh manager nya, namun dia menolak, karena merasa sungkan. Disana juga ada artis-artis yang lain, dan kebanyakan artis perempuan, walaupun mereka tidak akan satu ruangan, dia sangat hafal betul sifat-sifat teman-teman artisnya yang sangat suka menggoda pemuda-pemuda disana.

"Should I take you home?" ("Haruskah ku antar kau untuk pulang?") Tanya James, melihat ke arah Keizaro.

"No need, I'll just go home alone. Besides, you still have work here, I don't want to bother you," ("Tidak usah, aku pulang sendiri saja. Lagipula kau juga masih memiliki pekerjaan disini, aku tidak ingin merepotkan mu,") sahut Keizaro sebelum berlalu dari sana.

Dilihatnya jalanan yang sangat sepi, bahkan tidak terlihat ada satu taksi pun disana, membuat Keizaro menghembuskan nafasnya dengan kasar, dia sedikit menyesali keputusannya yang menolak tawaran James untuk mengantarnya pulang itu.

Dengan terpaksa, sambil memijat kepalanya dia berjalan menyusuri trotoar jalan, hingga sebuah mobil BMW berhenti tepat disebelahnya.

"Maaf papa terlambat, nak. Ayo kita pulang!" Keizaro memandang tidak percaya pria paruh baya yang menggunakan mantel didepannya saat ini, kemudian memandang arloji ditangannya yang sudah menunjukkan pukul 03:40 dini hari.

"Kenapa kau bisa ada disini?" Tanya Keizaro.

"Tentu untuk menjemput anak Papa ini," Theo mengusap kepala sang anak, sambil mendekatkan wajah mereka hingga satu kecupan melayang dipipi anaknya yang terasa dingin.

KEIZARO Season 2❥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang