Part 17

1.7K 197 4
                                    

☞ KEIZARO S2 ☜







"Udah..." Keizaro memalingkan wajahnya, kala Liza sekali lagi menyodorkan sesendok makanan ke mulutnya.

"Tapi baru lima sendok loh, sayang..." Dengan lembut Liza berkata, berusaha membujuk sang anak untuk makan lagi.

"Kenyang," Liza tersenyum lembut, masih menatap wajah putranya yang masih terlihat pucat itu.

"Ya sudah, sekarang minum obat, ya!" Liza meletakkan kembali nampan makanan ke atas nakas, dan mempersiapkan beberapa butir obat untuk putranya.

Liza memandang nanar putranya, walaupun senyuman manis kini tersungging di bibirnya, sambil membantu anak tengahnya untuk meminum obat.

Jadi begini rasanya ketika hati sedang sedih, namun dipaksa untuk senyum? Rasanya sakit.

Ceklek...

Pintu ruangan itu seketika terbuka, dan masuklah seorang pemuda yang masih lengkap dengan seragam putih abu-abu nya, sambil tersenyum.

"Selamat siang, Ma! Selamat siang, kak!" Sapa nya dengan senyuman yang ceria, dia yang lelah setelah pulang sekolah langsung menuju ke sini pun, rasa lelahnya seketika hilang saat mengingat bahwa kakaknya sudah sadar sejak kemarin.

"Kakak kenapa makanannya nggak dihabisin, hm?" Tangan Kenan terangkat hendak mengusap kepala sang kakak, namun pergerakannya terhenti kala kakaknya menghindar.

Senyumannya mulai hilang, namun dia berusaha untuk mempertahankan senyumannya.

"Kamu sudah makan siang, sayang?" Tanya Liza kepada bungsu nya.

"Sudah Ma, Aku makan siang di kantin sekolah sebelum kemari," jawab Kenan sambil tersenyum manis kepada Mama nya.

Semenjak tiga tahun terakhir ini keluarga nya memang sudah tidak seperti dulu lagi, mereka yang dulunya setiap hari sarapan, makan siang, bahkan makan malam bersama, kini moment itu sudah jarang didapatkan.

"Mama pergi makan siang dulu, deh! Biar Kenan yang temani kak Kei disini," ucap Kenan dengan lembut kepada Mama nya.

"Baiklah kalau begitu, Mama pergi dulu ya sayang," Liza menyempatkan waktu untuk mengecup singkat dahi Keizaro, pergerakannya sangat cepat sehingga Keizaro tidak bisa membaca gerak-geriknya, bahkan untuk menghindar.

Setelah Liza keluar dari dalam ruangan itu, Kenan kini memandang kakaknya dengan senyuman yang tulus.

"Kak, kakak tau nggak hari ini ak-"

"Pergi, jangan ganggu aku!" Keizaro dengan cepat memotong ucapan Kenan, membuat senyuman anak itu sudah tidak bisa dipertahankan lagi.

"K-ak..." Lirih Kenan.

"Pergi!" Ucap Keizaro dengan mutlak, membuat Kenan meneguk kasar salivanya.

Dia selama ini sudah terbiasa berbicara, dan mencurahkan isi hatinya kepada sang kakak yang terbaring koma di rumah sakit.

Dia pikir semuanya akan lebih menyenangkan jika kakaknya sadar, dia akan didengarkan dengan baik, dan akan mendapatkan saran dari sang kakak.

Namun ternyata itu semua hanya berakhir menjadi sebuah skenario yang dia buat di pikiran nya, karena pada kenyataannya kakak nya sama sekali tidak menjadi seperti yang dia pikirkan.

'Jadi begini rasanya tidak ingin didengarkan, Tuhan? Rasanya sakit, ya?' batin Kenan sambil tersenyum getir.








KEIZARO S2









KEIZARO Season 2❥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang