12

70 7 8
                                    

Em... Hehe thank you for payunghujan_10 whom commented on previous part bcs, idk it just made me feel happy, somehow? Anyway, leave a trace ya! <3

⋇⊶⊰❣⊱⊷⋇ ⋇⊶⊰❣⊱⊷⋇

"Argaa, Argaa?" Panggil Galih dari luar.

Tidak sampai lama, Arga membuka pintu kamarnya dan melihat Galih berdiri dengan senyum sumringah.

"Hehe, numpang mandi ya. Jauh banget ke rumah," izinnya. Namun, bedanya 'izin'-nya Galih tidak memerlukan persetujuan Arga.

Galih sudah nyelonong masuk dan membuka sepatu serta kaus kakinya. Ia mengeluarkan sandal rumah yang baru saja ia beli dan memakainya. Galih turut membawa masuk makanan yang baru saja ia beli dari luar dan meletakkannya di atas meja.

"Ini apaan?"

"Ganti uang air. Oiya, makan aja duluan kalau lapar," suruh Galih dan dengan santainya masuk ke dalam kamar mandi.

Arga terduduk di sofanya dan menghela nafas. Ia baru saja balik setelah jalan sama Cindy dan sekarang sudah ada Galih di kamarnya. Memang, dia termasuk extrovert tapi tidak setiap saat juga ia harus bertemu orang. Ini sudah beberapa hari berturut Galih datang ke kamarnya dan 2 hari ini, Galih nongkrong sampai malam.

Ia bahkan baru makan siang bersama Galih di sekolah. Lebih banyak ia menghabiskan waktu bersama Galih ketimbang Cindy. Seakan Galih adalah pacarnya.

"Gal, aku lebih banyak ketemu dirimu daripada ketemu Cindy, tau ga?" Gerutu Arga kesal.

Galih yang sudah membuka bajunya, bersiap hendak mandi langsung tersenyum lebar, "Ya namanya juga pendekatan."

"Gimana?" Sergah Arga namun Galih langsung masuk ke kamar mandi dan menyalakan pancuran mandi. Arga berdecak kesal dan duduk di atas sofa.

Matanya melirik bungkusan makanan di atas mejanya. Dengan segera ia merogoh dan melihat isinya adalah 2 bungkus nasi ayam. Sebenarnya ia sudah makan malam bersama Cindy. Tapi aroma ayam goreng madu, mengetuk hidungnya berulang kali.

Arga menjilat bibirnya, sebenarnya tidak apa untuk makan duluan. Tapi, ia lebih suka makan bersama.

"Mending nunggu Galih dulu deh," ujarnya langsung rebahan dan memainkan ponselnya.

Setelah lebih dari 15 menit, Galih keluar dari kamar mandi dan menggantung handuknya di samping handuk Arga. Ia menyukai aroma tubuhnya yang sama seperti Arga.

"Arga, ayo makan!" Ajaknya. Ia mendatangi Arga yang tidak menjawab apapun dan hanya tidur membelakanginya.

Galih berinisiatif untuk membangunkan lelaki itu. Ia duduk di samping Arga dan menepuk lengannya. Arga yang tidur meringkuk itu hanya bergerak sedikit dan kembali tidur.

"Arga, kau sudah makan?"

"Hm..."

"Hm ini engga atau iya?" Tanya Galih. Tangannya mengusap-usap lengan Arga lembut.

Arga diam cukup lama.

"Enak diusap gitu," ucapnya dengan suara yang sedikit serak.

"Arga..." panggil Galih jahil tepat di telinga pangeran tidur-nya.

"Hnn?" Jawab Arga, ia berputar menghadap Galih dan segera melingkarkan tangannya di pinggang Galih, "enak, anget banget." Arga menggesekkan wajahnya di paha Galih yang tidak tertutup oleh celana pendeknya dan memilih tidur di atas paha Galih.

I LIKE YOU? 2 [ BL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang