𝟎𝟐

179 18 6
                                    


·˚ ༘₊· ͟͟͞͞꒰➳

𝐍𝐨𝐰 𝐥𝐨𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠. . .

↷✦; w e l c o m e ❞




𝐏𝐚𝐠𝐢 ini aku bangun seperti biasa. Rumah bernuansa cottage ini benar benar keinginanku sedari dulu. Antik, dinding yang dilukis, pepohonan rindang dan rumput rumput hijau sejauh mata memandang,bahkan tak jauh dari sini ada danau. Hey itu indah sekali. Udaranya juga sejuk, dihalam ada ayunan yang bertopang kan pohon wisteria.

Sungguh tenang sekali.

Baiklah.

Aku turun pergi membersihkan diri, mengenakan baju dan sarapan. Hari ini akan menjadi hari yang panjang, aku akan mengikuti ujian masuk academi easton.

Tapi kalau boleh jujur, apakah nanti ujiannya akan sama dengan yang di anime? Aku bahkan tak tau apakah timeline ku sama dengan sang mc anime itu.

Yah, terserah deh.

Ku berjalan mendekati sapu terbang yang aslyn miliki, tak terduga ternyata ia sudah bisa menaiki sapu terbang. Kurasa wajar saja, mengingat ia pemilik garis ganda. Ku menaiki sapu itu dan perlahan terbang menuju akademi.
Tentu saja aku sudah mengunci rumah terlebih dulu.

Seorang garis ganda yang dia sendiri ga tau asal usul nya bagaimana. Kasihan.

Yah tapi syukur syukur waktu itu dia ketemu meliadoul jadinya dipungut deh.

Tapi ada satu hal yang tidak ku ketahui.

Ada apa dengan mata kirinya?

Baik aku, maupun aslyn itu sendiri juga tidak tau. Sewaktu ia tanya ke Meliadoul juga ga tau tuh.

Yang jelas ia selalu menutupinya agar orang orang tidak melihatnya dan memanggilnya dengan Panggilan-panggilan terkutuk, anak iblis apalah itu.

Ia perlahan memberhentikan sapunya dan turun, ngomong ngomong sapunya ini unik sekali ya. Seolah bisa mengerti apa yang kukatakan. Sudah begitu punya nama pula! Namanya ily cuy.

"Pergilah, aku akan memanggilmu lagi nanti"

Sapu itu terbang begitu saja setelah aku mengatakannya.
Yah beruntung saat ini sepi jadi tak ada yang melihatnya.

Perlahan aku berjalan memasuki gerbang.

Tunggu tempat ujiannya dimana?
Kurasa aku datang terlalu pagi, jadinya tak ada orang untuk saat ini.

Aku melihat sekeliling sembari terus berjalan tanpa tau arah tujuan. Apakah tidak ada seseorang yang bisa ditanyain?

Setelah beberapa saat berjalan aku melihat seseorang tengah berjalan, dia tinggi sekali, apa itu 2 meter?

Aku perlahan berlari lari kecil mendekatinya. Itu Macaron! Siswa orca yang dilawan mash.

"Permisi, maaf mengganggu mu. Apa boleh aku bertanya, lokasi untuk ujian masuk siswa baru dimana?"

Tanyaku padanya, kalau boleh jujur aku rada takut cuy, walaupun aslinya baik tapi ketemu orang setinggi 2 meter gimana ga ga kaget?

Sedangkan aku saja hanya 165 cm.

Dia tersenyum sejenak menatapku lalu berkata
"Dari sini lurus aja, kau akan bertemu simpang tiga pilih jalur kiri"

"Ah terimakasih banyak, maaf karna mengganggumu"

ᴛʜᴇ ℓσηєℓу   || мαѕнℓє : мαgι¢ αη∂ мυѕ¢ℓєTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang