·˚ ༘₊· ͟͟͞͞꒰➳𝐍𝐨𝐰 𝐥𝐨𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠. . .
↷✦; w e l c o m e ❞
✾
✾
Siapa aku?
Aku siapa?
𝐀𝐤𝐮 𝐀𝐬𝐥𝐲𝐧.
Ia kembali ke asrama sekolah. Seniornya berbaik hati untuk mengantarkannya pulang hingga langsung berada di kamar. Entah tipe sihir apa yang dia punya, satu hal yang jelas, ia iri dengan sihirnya yang fleksibel itu.
Ia merebahkan kepalanya di kasur miliknya. Pertanyaan dari seniornya itu terus terusan berkeliaran di dalam pikirannya. Ia sudah memberikan jawaban pada seniornya itu namun berujung ditertawakan olehnya.
"Jawaban mu tak berbobot Aslyn. Mengapa kau ragu ragu? "
Entahlah.
Ia sendiri juga tak tau mengapa ia bingung akan jawabannya sendiri.
"Carilah jati dirimu, Aslyn. Lalu pada saat itu temuilah aku"
Tick tock tick tock. Suara dari jam kuno yang ada dirumah itu memenuhi kamar itu. Sudah cukup lama dari ia berbaring di kasurnya, namun tak kunjung bisa terlelap. Ada hal yang tak nyaman semenjak tadi, ia bangun lalu membuka pintu balkon kamarnya.
Sejuk, pikirnya. Bulan terlihat anggun malam ini. Cahayanya dengan ramah menyambutnya. Entah apa yang membawanya untuk melihat bulan disaat larut seperti ini.
Ia tidak mengantuk. Ia tidak sedih. Ia tidak merasa kosong, ia hanya merasa seolah dirinya menolak sesuatu hal yang ia sendiri tak tau apa.
Ia mendudukkan badannya di lantai, rasa dingin yang menjalar pada tubuhnya sama sekali tidak mengganggunya. Justru membuatnya nyaman dengan itu.
Gadis itu menatap bulan dengan tatapan hilang arah. Tak tau apa yang harus ia lakukan kedepannya.
"Apa yang yang terjadi Aslyn?"
"Apa yang kau lakukan, sehingga jiwa ragamu menolak untuk mengetahuinya? "
Tidak ada ingat sama sekali tentang masa kecilnya, seolah semuanya sudah sirna begitu saja. Hanya ada kehidupan nya sewaktu berumur 10 tahun hingga ke masa kini.
"Kemana sisanya Aslyn? ""Apa memori itu sebegitu ngerinya hingga tubuhmu menolak untuk mengingatnya? "
WUSH~
Angin menerpa wajahnya tegas membuat beberapa helai rambutnya menari. Ditatapnya kembali bulan yang masih berdiri anggun diatas sana. Mungkin sudah saatnya ia masuk dan kembali tidur, ia tak ingin terlambat bangun pagi untuk sekolah. Haa.. Malesin.
Tunggu sebentar!
Bukankah ia mendapat libur karna telah menyelesaikan praktikum lebih dulu?! Wah! Ia baru saja melupakan liburnya.
Ia segera bangkit dari kasurnga lalu mengemas beberapa perlengkapannya, satu tujuannya saat ini. Rumah!
Setidaknya ia bisa melihat lihat kembali isi tempat itu, kalau beruntung mungkin ia dapat menemukan suatu pengunjuk untuk identitasnya.
Ia dengan lihat mengambil sapu yang telah diberikan oleh sekolah lalu dengan cepat melakukan menuju rumahnya.
✾
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴛʜᴇ ℓσηєℓу || мαѕнℓє : мαgι¢ αη∂ мυѕ¢ℓє
Hayran Kurguhey, bagaimana rasanya mendapatkan kehidupan kedua? apa itu menyenangkan? ya. Apa kau ingin mendapatkannya juga? ⚠⚠⚠ ▶mashle : magic and muscle X F! Oc • spoiler • typo • mashle : magic and muscle don't belong to me • pic and art form pin