𝟏𝟔

41 7 0
                                    

𓉣 "Anda ini siapa?"

Sorot mata mereah menyala menatapnya begitu tajam. Tak ingin melepaskan mangsanya sedikit menjauh dari jangkauannya.

Aslyn tersenyum simpul, menyiratkan pesan tersembunyi pada lawan bicaranya.

"Itu adalah alasan mengapa aku disini"

Makhluk itu mengeryitkan alisnya. Ia memunculkan tombak dan tepat mengarahkannya kepada leher Aslyn. Ia sontak mengangkat tangannya seolah ia ini tak bersalah.

"Jangan bermain-main dengan perkatanku. Sampah"

Aslyn terkekeh, entah mengapa ia sama sekali tak takut menghadapi makhluk didepannya ini. Badannya tak lagi bergetar layak sebelumnya. Entah kemana perginya semua rasa takut itu.

Apa mungkin karna ia telah mengerti apa yang makhluk itu katakan?

Entahlah.

Kau cari tau saja sendiri jawabannya.

"Apa yang kau tertawakan, bajingan?!"

"Maaf maaf. Tapi tuan, aku sendiri kemari juga karena alasan yang sama. Aku ingin mencari jati diriku dan satu hal lagi, tempat ini adalah rumahku, seharusnya aku yang bertanya 'mengapa anda bisa berada disini?' Aneh bila tuan rumah menemukan tamu tak diundang di rumahnya sendiri bukan?"

Ia tersenyum kembali pada makhluk itu tanpa kenal takut.

"Say hendak mencari jati diri tuan. Saya ingin tau, saya ini siapa? Saya ini apa? Namun yang kutemukan ketika berada disini hanyalah fakta yang menyesakkan. Anda sungguh tidak sopan berkata seperti itu pada tuan rumah. "

𓉣 "Apa yang kamu maksud dengan tuan rumah? Rumah ini milikmu?"

"Sesuai dengan yang anda perkiraan, ini rumahku. "

Ia berjalan sejenak mendekati meja kerja untuk mengambil dokumen yang ada di meja itu dan menyerahkannya pada makhluk di depannya itu.

Ia menunjukkan halaman yang berisi foto orang tuanya kepada makhluk itu.
"Aku anak mereka tuan"

Makhluk itu bergerak mundur tak percaya. Ia menatap Aslyn dengan tatapan kesal.
𓉣"Itu mustahil! Bagaimana mungkin kau adalah anaknya?!"

Aslyn tertunduk sejenak. Ia kemudian melipat lengan bajunya untuk diperlihatkan kepada makhluk itu.

"Aku tak tau ini dapat membantu, tapi kuharap bisa"
Sebuah tanda lahir yang berada tepat di lengannya.

Makhluk itu lagi-lagi menatap Aslyn tak percaya, ia mendekat dan menyentuh tanda lahir itu. Seulas Aslyn dapat mendengar makhluk itu bergumam 'ini benar-benar mirip denganya'

Makhluk itu tertunduk lesu, ia bertanya pada Aslyn tanpa melihatnya.

𓉣"Siapa namamu? "

"Lunara Aslyn"

Matanya membulat melebar menatap sendu pada Aslyn. Ia menghela nafas. Perlahan secara tiba-tiba tubuhnya mengecil hingga berukuran sama besar dengannya. Ia tersenyum simpul padanya, walau ia tersenyum Aslyn yakin tersirat rasa kesedihan dalam senyumnnya itu.

𓉣"Maaf karna menakutimu sebelumnya, Lyn. Aku sempat tak percaya bahwa kamu adalah anak mereka"

"Kau... Kenal dengan orangtuaku? "
Aslyn bertanya tak percaya. Ia sudah menantikan momen ini. Har dimana ia mengetahui siapa dirinya, dan segala latar belakangnya.

𓉣"Ya. Sangat kenal. Mereka lebih dari sekadar orang baik." Ia tersenyum lebih hangat dari yang sebelumnya.

𓉣"Kau ingin melihatnya?"

ᴛʜᴇ ℓσηєℓу   || мαѕнℓє : мαgι¢ αη∂ мυѕ¢ℓєTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang