·˚ ༘₊· ͟͟͞͞꒰➳𝐍𝐨𝐰 𝐥𝐨𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠. . .
↷✦; w e l c o m e ❞
✾
✾
𝐒esampainya disana mereka lagi-lagi dikejutkan dengan apa yang mereka lihat. Hey katanya ke kuburan, mana? Kok ga ada? Ini mah cuman bangunan tua doang.
Mereka kini berkumpul di tana lapang, didepan terlihat bangunan besar, sepertinya itu adalah tempat penelitiannya. Tapi jika benar begitu lantas kuburannya bagaimana? Ga jadi?
Aslyn hanya menatap singkat pada bangunan tua itu. Bangunan itu terlihat usang seakan bisa runtuh hanya dengan diterpa angin.
Pasti banyak hantunya.
Batinnya kala melihat-lihat ke bangunan itu. Sesaat ia memalingkan mukanya, kembali melihat ke arah gurunya itu yang tengah berbincang kepada petugas disana.
Ia mulai menguap sungguh membosankan sekali, berapa lama lagi guru ini akan berbincang?
Baru saja ia ingin memejamkan matanya, sekilas ia merasakan hawa hangat di pundaknya. seseorang menyentuh pundaknya.
Ia langsung dengan cepat membuka matanya, menoleh ke kanan dan kekiri melihat siapa yang baru saja melakukannya.
Tidak ada siapapun didekat nnya.
Para siswa lain berada beberapa langkah di depannya. Jikalau memang ada yang baru saja mendekat ke arahnya ia pasti mendengarnya.
Merinding sudah badannya.
Ia langsung mendekatkan dirinya ke kerumunan siswa lainnya, untuk menyembunyikan ketakutannya. Ia yakin sekali yang menyentuh pundaknya tadi adalah manusia.
Kenapa kau yakin sekali?
Karena, hangat.
Hangat?
Ya
Manusia memiliki suhu berkisar 25 hingga 27°C karna itulah. Selagi yang menyentuhmu itu hangat, itu pasti manusia. Akan kupastikan itu manusia.
Tapi sekali lagi tidak ada siapapun. Hanya dirinya dan angin yang kembali menyapanya.
"Oi! Lunara! Sampai kapan kau ingin disana?"
Teriakan itu memanggilnya anak laki laki berambut coklat itu berteriak sembari meletakkan sapunya."Ya!"
Ia berlari lari kecil menuju siswa lainnya. Setelah meletakkan salu kini ia berjalan mengikuti gurunya itu hingga sampailah ia di ruang, sepertinya ini kamar mayat.
"Anak anak berhitunglah 1 sampai 2"
Satu
Dua
Satu
Dua
Angka angka itu terus sahut menyahut hingga seluruh siswa menyebut angka mereka. Sang guru lantas membagi para siswa, satu untuk mayat yang dikubur, 2 untuk mayat yang telah dikremasi.
Aslyn? Dia mendapat nomor satu. Kami sekelas ada 21 orang itu artinya kami mendapat 11 orang dalam sekelompok. Itu bagus setidaknya tugas yang harus ia kerjakan jauh lebih sedikit dengan banyak nnya anggota.
Guru itu kini menjelaskan bagaimana cara penelitian. Kami cukup mengambul sampel-gunakan sihir untuk mengekstrak memorinya-selesai.
Simpel? Iya
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴛʜᴇ ℓσηєℓу || мαѕнℓє : мαgι¢ αη∂ мυѕ¢ℓє
Fanfictionhey, bagaimana rasanya mendapatkan kehidupan kedua? apa itu menyenangkan? ya. Apa kau ingin mendapatkannya juga? ⚠⚠⚠ ▶mashle : magic and muscle X F! Oc • spoiler • typo • mashle : magic and muscle don't belong to me • pic and art form pin