21

174 17 17
                                        


Hagio datang bersamaan dengan monster putih, dia memandang dengan raut tidak bisa di artikan.

"Aku tidak menyangka, semuanya akan seperti ini. "

"Kita bertemu lagi, dan kau harus tau siapa semua dalang semua ini." Win berujar sinis.

Hagio hanya melirik sekilas mereka segera masuk dalam peperangan.
Hagio membantu Obito yang kuwalahan.

"Tetua!" Serunya saat melihat monster itu sudah dibunuhnya.

"Aku baru sadar jika kau tumbuh semakin kuat." Tukasnya. Dia berlari menuju Hinata, mengarahkan pedangnya untuk mengenai sang empu namun pikirannya berubah dia melesatkan pada Tsunade.

Secara cepat Tsunade menangkisnya, pertarungan dua lawan satu itu hampir imbang. "Aku tidak menyangka semuanya karena. Kau wanita iblis!" Marahnya dengan menyerang membabi buta.

Syuuut!

"Ya, aku memang iblis, dan kau monster bodoh!" Dia tidak peduli dalam dirinya sudah dipenuhi membunuh dan membunuh, keabadian adalah keinginannya.

Mengalirkan semua spiritualnya menyatukannya, ribuan batu lancip menerjang mereka yang dapat menghindar dengan mudah.

Hinata melesat dengan cepat mengarahkan pedangnya padanya tujuanya adalah jantungnya.

Namun Tsunade begitu licik dia menghilang dengan cepat, di belakang tubuhnya dia mengarahkan pisau api.

"Hinata!!"

Sruutt!! Darah mengenai wajahnya bola matanya mendelik saat melihat Hagio melindunginya mati dengan darah.

"Tetua!!"

Obito dan Hinata mendekat dia merasa kacau sekarang, " m- mafkan aku untuk semuanya, a- aku tidak tahu jika dia yang melakukan ini semua."

"Tidak tetua!! bertahanlah!" Senyum getir ia layangkan pada keduanya yang sudah di anggapnya anak.

Deidara dari kejauhan hanya dapat menahan air mata di pelupuk matanya. Hagio adalah orang yang baik selama ini.

"Dramatis sekali..."

Mata merah muncul dia menerjang dengan brutal untuk mengalahkanya. "Bajingan!!" Serunya marah.

Hinata memandang sekitar kematian ada dimana- mana, dia berdiri dengan mencoba menguatkan kembali semangatnya, dia dibantu Obito, Deidara dan Yuuji turut selalu siap mereka menyerang dengan membabi buta.

Buagh!!

Mereka terpental, Tsunade tanpa di duga merubah tubuhnya menjadi monster mengerikan. Menyerang menggunakan spiritualnya. Tubuh cantik itu besar warna hujau berambut pirang, mata hijau siluet emas. Leher dan dan tangan itu penuh urat berwarna kuning emas.

Mereka menghindar saat dia mengeluarkan mata pisau untuk mengarahkan pada mereka Yuuji dengan merubah tubuhnya menjadi lebih besar menjadi tameng untuk mereka.

Cras! Cras! Cras!

"Yuuji!"

Yuji memegang lehernya dia merasa tercekik. "Sekarang kau monster kecil berani sekali memberontak akan kuberikan hukuman." Dia berteriak saat itu juga, tubuhnya jatuh ditanah, namun tak lama dia bangun kembali kali ini matanya berbeda.

"A- apa dia di kendalikan lagi." Yuuji menyerang mereka dengan tanpa pandang bulu,

Tsunade tertawa kesetanan dia begitu senang saat ini juga.

"Sadarlah, Yuuji, sadarlah!" Teriak Hinata mencoba menyadarkan dari pengaruh Tsunade.

Mereka menghindar dengan serangan Yuuji. " Hinata kau kalahkan saja dia, biar Yuuji aku yang melawannya!"

My Husband Is A Monster 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang