BAB 7 PANAS

27 6 1
                                    

Dengan perasaan yang begitu kesal Raja pergi ke kantin untuk menenangkan dirinya. Dia membeli satu gelas es teh.

"Bik satu es teh!" Kata Raja dengan perasaan yang kesal.

Membuat sang bibi kantin cepat-cepat menyuguhkan minuman yang di pesan Raja. Tanpa berpikir panjang dia meminum segelas es teh sampai habis tak bersisa. Andra dan Bima yang tak sengaja lewat dan melihat Raja seperti itu langsung mendatangi nya.

"Woy Ja lu haus banget kayaknya. habis dari mana lu? dari Mesir apa dari Arab?" Kata Bima yang baru saja datang dan duduk di samping Raja sambil menepuk pundak Raja.

Seketika Raja menatap Bima dengan tajam membuat Bima  menelan ludahnya sendiri dan menutup mulutnya rapat-rapat.

Andra duduk di depan Raja memerhatikan kelakuan Raja yang agak aneh.

"Bik satu gelas lagi!" Ucap Raja memesan minuman yang sama.

Bima yang mendengar itu lantas memegang dahi Raja seolah memastikan bahwa suhu badan Raja stabil.

"Enggak panas?" Ucap Bima membuat Raja menepis tangan Bima dengan kasar.

"Ja lu kenapa sih? pagi pagi udah minum es dua gelas lagi?" Tanya Andra.

"Iya mana sensi amat lagi!" Kata Bima sambil mengelus tangannya yang di tepis Raja.

"Diem lu Bim. Hati gue lagi panas nih." Ucap Raja singkat.

"Panas kenapa? makanya cerita" Andra bertanya tanya kenapa hari ini sikap Raja lebih aneh dari biasanya.

"Gue liat itu cewek pelukan sama orang lain." Kata Raja yang tiba-tiba lesu seperti orang mabok padahal cuman minum es teh.

"Jadi lu beneran suka sama cewek itu?" tanya Bima terkejut.

Seketika Raja sadar apa yang dia ucapkan membuat dirinya sendiri merasa malu.

"kayaknya sih iya." Wajah Raja memerah membuat sifat jahil Bima kambuh.

"Jadi orang itu, jangan kayaknya-kayaknya dong!" Sindir Bima yang membuat Raja semakin malu dan mencoba menutupinya dengan meminum es teh kedua yang dia pesan.

"Yakin lu suka sama tuh cewek?" Andra yang biasanya cuek dan tak peduli ikut penasaran.

"Ya gimana, tadi aja gue liat dia pelukan sama cowok di depan klep musik dan gue enggak mau dibilang cowok PWO." Kata Raja yang lesu.

"Ha PWO apaan?" Tanya Bima dengan ekspresi serius menatap Raja.

"Perebut wanita orang." Kata Raja masih dengan wajah lesunya.

"Yaelah nyesel gue nayak." Gerutu Bima yang masih terdengar dua sahabatnya.

"Emang lu dah nanyak sama dia?" Tanya Andra.

"Ya belum sih. Tapi gue liat pakek mata gue sendiri kalo cewek itu pelukan sama cowok" jelas Raja.

"Ya elah lu langsung percaya kalo itu pacarnya, siapa tau itu kakaknya, sepupunya atau saudara nya kan gak ada yang tau. Nih ya Ja, kalo kata anak jaman sekarang sebelum janur kuning melengkung atau kalimat sah di ucapkan masih ada tuh kesempatan." Ucap Bima yang seolah faham betul dengan percintaan padahal diri sendiri jones (jomblo ngenes).

Andra hanya diam dan tidak lagi bertanya atau memberi saran karena menurutnya ucapan Bima ada benarnya juga. Raja pun berpikiran sama dengan Andra.

Bel masuk pun berbunyi Mereka bertiga pun masuk ke kelas mereka. Oh ya, kelas mereka adalah kelas XI MIPA 5. Di perjalanan ke kelas dia pun memutuskan untuk tidak memikirkan apa yang dia lihat tadi.

KING & QUEEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang