BAB 13 SUKA?

38 8 2
                                    

Seorang wanita yang masih agak muda berada di ruang tamu wanita itu adalah Siska ibu Noval.

"Eh Ratu udah lama ya gak kesini."

"Iya Tante." Ucap ratu sambil bersalaman dengan siska dan Raja mengikuti apa yang dilakukan oleh Ratu.

"Eh ini siapa?" Tanya tante Siska kepada Raja.

"Saya Kakak sepupunya Nayla tante." jawab Raja sopan.

"Owh kalo gitu silahkan duduk, anggap saja rumah sendiri ya." Siska mempersilahkan mereka duduk sedang anaknya sibuk mengeluarkan barang barang untuk tugas kelompok tiga anak itu.

"Iya tante."

"Kalo gitu tante ke dapur dulu ya."

"Tante! Ratu ikut ya mau pinjam piring buat cemilan yang ratu bawak boleh kan tante?" Ratu meminta izin walau dia termasuk sudah sering kerumah itu.

"Ya ampun Ratu kok repot-repot bawak cemilan. Terima kasih loh." Siska dan Ratu melangkah pergi menuju dapur.

Raja hanya menatap Ratu yang pergi ke dapur dengan perasaan gelisah dan senang dalam pikiran Raja timbul pertanyaan yang terngiang-ngiang di kepalanya. 'kok gue jadi pendiam sih?, jantung gue gak aman? gue kenapa sih ini?.' Pertanyaan itu terus saja muncul membuat dirinya pusing sendiri.

Di dapur Ratu yang sedang sibuk menyiapkan makanan dan minuman bersama Siska yang juga mengeluarkan beberapa makanan dari kulkas.

"Eh Ratu, si Raja itu seumuran ya sama kamu?" Tanya Siska tiba tiba.

"Iya Tante."

"Kamu udah kenal sama Raja?"

"Iya tan kita satu sekolah."

"Owh, kalo dilihat lihat Raja kayaknya suka sama kamu." Siska tau gerak gerik raja yang gelisah dan hanya diam mengungkapkan bahwa dirinya memang menyukai Ratu.

"Ini di taro mana tan." Kata Ratu mengalihkan pembicaraan. Ratu tidak ingin dirinya menaruh perasaan lebih kepada Raja.

###

Beralih ditempat lain seorang gadis dengan rambut yang di ikat menjadi satu sedang bermain basket di lapangan basket umum di sekitar rumahnya.

"Sen lu gak capek apa? udah setengah jam lu main basket." Teriak Citra yang duduk di kursi istirahat di lapangan basket itu.

"Gak Cit, gue harus latihan seminggu lagi ada turnamen antar sekolah gue gak mau kalah." Ucap Sena ambisi.

Sena melempar bola basket itu dengan begitu keras, namun sayangnya tembakan Sena meleset terpental ke arah seorang pria untungnya pria itu menangkap bola basket yang terpental. Sena dan Citra menoleh kearah bola itu dan meliah dua pria yang mendekat.

"Wih jago juga lu main basket." Ucap salah satu pria itu.

"Heh balikin bolanya." Kata Sena.

"Balikin Bim." Kata Andra singkat.

Bima pun melempar bola itu bukan ke arah Sena namun malah  ke arah keranjang. Bola basket itu masuk membuat Sena menatap kearah Bima dengan kesal.

"Wih masuk Sen keren." Ucap Citra mengacungkan jempol ke arah Bima. Bima yang mendapat jempol dari Citra menjadi berbangga diri sendang Sena menatap sinis Bima membuat Bima merinding dan berjalan pergi mengikuti Andra.

"Heh lu jangan sok jago deh sini lawan gue." Tantangan Sena membuat Bima berhenti dia menoleh dengan senyum tipis dan matanya menatap Sena rendah.

"Enggak ah lawan cwek." Tolak Bima kembali berjalan pergi beberapa langkah hingga .

"Alah bilang aja takut kalah." perkataan Sena itu membuat Bima kembali berhenti dan menoleh.

"Oke gue terima tantangan lo, tapi gak seru dong kalo cuman main-main aja. Gimana kalo di tambah sama taruhan?" Kata Bima percaya diri seakan tau bahwa dirinya akan menang.

"Apa taruhannya?" jawab Sena dengan ketus.

"Hem, gimana kalo yang kalah harus traktir yang menang?" Usul Bima.

" Oke cuman traktir kan, siap-siap Cit kita bakal makan enak sepuasnya." kata Sena begitu percaya diri.

"Udah lah Bim gak usah aneh-aneh" Andra menasehati Bima agar tidak melawan Sena Andra tau kali ini Bima sedang mode serius.

"lu Duduk sama nonton aja deh Dar." Ucap Bima sambil menyimpulkan senyum.

"Terserah lu dah Bim." Ucap Andra melangkah pergi mendekati Citra. Dia duduk di sebelah Citra dengan jarak yang agak jauh.

Citra hanya melirik sekilas ke arah Andra, setelah itu kembali memperhatikan Bima dan Sena.

"Semangat Sen lu pasti menang." Teriak Citra menyemangati Sena.Teriakan Citra itu membuat Andra kaget dan menoleh kearah Citra.

"Berisik banget nih cewek." Gerutu Andra.

"Apa kata Lo?" Tiba-tiba Citra mendekat kearah Andra.

"Enggak." Andra menatap dingin Citra dan di balas tatapan tajam Citra yang membuat Andra kicep tak berkutik baru kali ini Andra di buat mati kutu oleh seorang cewek.

Citra tak lagi menghiraukan Andra dia kembali memerhatikan pertandingan Bima vs Sena dan terus berteriak menyemangati Sena.

***
Saya udah buat dua alur kalian mau sad ending apa good ending nih komen ya. Terima kasih sudah membaca❤️

KING & QUEEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang