BAB 23 MAKAN MALAM

7 1 0
                                    

Pukul 18 : 25 hujan mulai mereda dan mereka baru selesai melakukan kegiatan yang di amanahkan bu Rosa kepada Ratu yaitu belajar bersama.

"Ratu kamu makan bareng kita aja ya!" Ajak Santi yang mengetahui mereka baru selesai belajar.

Awalnya  Ratu menolak namun Santi bertekat dan memaksa Ratu untuk tetap makan malam bersama mereka dan akhirnya Ratu pun menerima ajakan Santi itu.

" Ya udah kalo gitu tante panggil nayla dulu ya." Ucap Santi yang senang bahwa Ratu menerima ajakanya itu.

Nayla yang baru keluar dari kamarnya anak itu tidur dari dia pulang sekolah di karenakan hujan yang membuat suasana dingin dan nyaman untuk tidur.

"Loh kak Ratu kesini lagi kok Nayla gak tau?" Ucap anak kecil yang manis itu.

"Ye udah dari tadi kali, makanya jangan molor terus. "  Kata Raja  kepada sepupu kecilnya itu Raja mulai akur dengan Nayla dia tak lagi merasa tersaingi dengan keberadaan Nayla malahan dia mulai menganggap Nayla seperti adiknya sendiri.

"Berhubung Nayla udah bangun ya udah yo kita makan." Kata Santi sebelum ada keributan yang lebih lebih lagi.

Mereka pun menuju ke ruang makan di meja makan terdapat berbagai macam makanan yang sudah Santi siap kan dan mereka pun makan dengan kiamat hingga tiba-tiba Santi bertanya kepada Ratu.

"Oh ya Ratu kamu udah punya pacar belom?" Tanya Santi pertanyaan itu membuat Ratu gersedak dengan sigap Raja segera memberikan segelas air kepada Ratu. Ratu menerima air yang di berikan Raja dan meminumnya. Melihat itu Santi dan Nayla tersenyum.

"Cieee so sweet" Ucap nayla.

Gara-gara kejadian itu suasana makan malam pun menjadi terasa canggung bagi Raja dan Ratu.

Selesai mereka makan Ratu pun membantu Santi membersihkan meja makan dan mencuci piring sedang Raja menunggu di ruang tamu menunggu Ratu untuk mengantarnya pulang seperti biasa.

Beberapa menit berlalu Ratu telah selesai mengerjakan tugas cuci piring. Dia pun menuju ke ruang tamu untuk menemui Raja. Langkanya terhenti dia memandang sekeliling ruang tamu memang benar di sana hanya terdapat foto Santi dan Raja. 

Ratu pun mulai termenung di fikiranya tersemat bahwa betapa kuatnya semua teman-temannya, semua temanya yang memiliki orang tua tungal. Dari Sena yang ditinggal ibu nya bercerai dengan ayahnya, Citra yang dari kecil ibunya telah meninggal hingga Raja yang tak memiliki sosok seorang ayah.

Ratu sangat merasa beruntung bahwa dirinya masih bisa melihat kedua orang tuanya dia begitu bersyukur bisa hidup dengan kasih sayang kedua orang tuanya tanpa ada syarat apa pun.

"Ratu kamu ngapain melamun di sini?. Nanti kesambet loh!" Tanya Santi sambil menepuk bahu Ratu membuat lamunan Ratu pun buyar seketika.

"Eh enggak tante, kalo gitu Ratu mau pamit pulang ya tante." Kata Ratu yang memang belum berpamitan dengan Santi dia mencium punggung tangan Santi

"Ioh kenapa enggak nginep aja?" Ucap Santi yang masih ingin lebih lama bersama Ratu.

"Maaf tante Ratu belum izin sama mama. " Kata Ratu dan menyimpulkan senyum manisnya

"Ya sudah kalo gitu hati-hati di jalan ya."  Santi membelai rambut Ratu yang terurai dan mendapat senyuman yang begitu tulus dari Ratu. Ratu pun segera mendekat ke arah Raja.

"Udah siap? " Tanya Raja yang melihat Ratu.

"Iya udah. " Jawab Ratu singkat.

Merekapun berangkat menggunakan mobil milik Santi di karenakan waktu yang semakin gelap dan suasana dingin malam sehabis hujan, Santi tak ingin mereka berdua sakit jadi dia menyuruh Raja untuk mengantar Ratu menggunakan mobil miliknya.

KING & QUEEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang