Jam istirahat pun tiba Ratu berada di taman sekolah dia sendirian duduk di kursi taman sambil membaca buku favorit nya itu.
Seorang anak laki-laki seusianya mendatanginya dan duduk di sebelah Ratu.
"Hey Ra sendiri aja?, Sena sama Citra pada ke mana?" Tanya laki laki itu.
"Eh Farhan iya sendiri, hari ini Sena harus latihan basket karena bentar lagi ada turnamen sedangkan Citra dia ngawasin adek-adek kelas latihan nari." Ucap Ratu menjelaskan tetapi matanya masih fokus pada buku yang dia baca. Iya laki-laki itu Farhan.
"Kenapa lo gak ikut mereka?" Tanya Farhan lagi.
"Gue lagi pengen sendiri." Kata Ratu tetap fokus pada buku itu.
"Owh, Ra gue boleh nayak enggak?"
Ratu pun menutup buku yang dia baca dan melihat ke arah Farhan.
"Nayak apa?"
"Kenapa lo nyuruh gue merahasiakan identitas Lo?"
Ratu menghembuskan nafasnya dan terdiam sejenak memikirkan apakah dia harus menceritakan hal yang membuat dia merasa khawatir.
'Apa gue cerita aja ya ke Farhan. Farhan kan sahabat gue tapi.' Gumam Ratu.
"Gimana Ra?"
"Yakin Lo mau denger?" Tanya Ratu memastikan.
"Iya cerita aja"
Ratu terdiam sejenak hati nya berdebar setiap memikirkan kejadian itu dengan suara yang pelan dan gemetar Ratu mulai menceritakan kejadian yang membuat dia terganggu.
"Jadi dulu pas masih awal pendaftaran SMP dan waktu itu Lo milih sekolah di Jogja, gue pernah di culik." bibir Ratu gemetar, jantungnya seakan meronta ronta. namun dia masih melanjutkan cerita nya itu.
"Di hari pendaftaran SMP itu, gue sama bokap dateng ke SMP impian gue buat nyerahin formulir pendaftaran. Selesai nyerahin formulir pendaftaran gue nunggu Bokap yang lagi ke parkiran buat ngambil mobil. Waktu itu ada mobil hitam deketin gue ada dua orang turun dari mobil itu. Mereka narik tangan gue, mereka maksa gue buat ikut mereka, gue udah berusaha teriak tapi mulut gue di bekap sampek gue pingsan dan." Ratu terdiam sejenak matanya terlihat berkaca-kaca air matanya seakan tak lagi bisa di bendung.
"Dan setelah itu gue gak inget apa apa semuanya samar buat gue. gue sadar tiba-tiba udah di rumah sakit dan gara gara kejadian itu hampir 3 tahun gue gak di bolehin keluar rumah. Sampek gua masuk SMP aja harus home school. Karena dulu setiap bokap atau pak Yono telat jemput gue. Gue selalu dalam keadaan gelisah dan berakhir pingsan." Tangis Ratu pecah buliran bening mengalir di pipinya yang halus seakan hatinya kembali tertusuk. Farhan memeluk Ratu untuk menenangkannya.
"Udah Ra tenang, maafin gue udah buka luka lama Lo Ra." Kata Farhan yang berusaha menenangkan Ratu. Dia merasa bersalah karena sudah membuka luka lama yang di pendam Ratu.
Ratu melepas pelukan Farhan sebenarnya ada perasaan tidak nyaman saat Farhan memeluknya. Dia merasa risih namun dia tak enak hati untuk mengatakannya.
Ratu mengusap air matanya yang mengalir dan menyimpulkan senyum. "Enggak Han Lo gak salah, gue aja yang lemah." Kata Ratu.
Mendengar kalimat ratu itu Farhan merasa bersalah dia Diam tak lagi mengatakan apa-apa hanya membalas senyuman Ratu.
hingga datang seorang murid perempuan mendekati mereka berdua.
"Ratu!!. Lo di panggil Bu Rosa, di suruh ke ruangannya."
"Oke, makasih ya udah kasih tau." Kata Ratu.
"Ya." Murid itu pergi meninggalkan Ratu dan Farhan.
"Han gw pergi dulu ya." Pamit Ratu pada Farhan. Farhan hanya mengangguk sambil melambaikan tangan mengisyaratkan sampai jumpa. Ratu pun pergi meninggalkan Farhan sendiri.
***
Alasan kenapa setiap di halte Ratu selalu khawatir☹️☹️.
KAMU SEDANG MEMBACA
KING & QUEEN
Teen FictionRatu Canada Rantara adalah siswi SMA yang memiliki trauma yang sangat mendalam. Hingga ada sebuah kejadian yang membuat dia bertemu dengan seseorang. Seseorang yang membuatnya sedikit melupakan trauma lamanya itu. Kejadian yang mempertemukan Ratu...