BAB 10 ANAK KECIL

28 7 0
                                    

Terlihat seorang cowok sedang mengendarai motornya di malam dingin dengan perasaan yang sedang berbunga-bunga mengingat kejadian yang baru saja terjadi.

Ya seperti dugaan para pembaca cowok itu Raja.

"Ahgahh gue mikir apa sih!" Yang semakin mempercepat laju motornya

Hingga dia sampai di kediamannya. Rumah dengan cat warna coklat dan pagar abu-abu yang terlihat sederhana namun mewah. Raja pun masuk ke dalam rumahnya dengan terkejut melihat seorang anak perempuan usia 11 tahun berada di ruang tamu rumahnya.

'Perasaan gue nggak punya adek.' Batinnya sambil memperhatikan anak itu yang sedang bermain dan berlalu pergi ke dapur

Melihat ibunya yang sedang menyiapkan makan malam Raja pun duduk di meja makan.

"Bunda itu anak yang di ruang tamu anak siapa ya?" Tanya Raja kepada wanita itu.

"Itu anak om Bagas sama Tante Lena." Jawab Santi Anastasya bunda nya Raja.

"Terus om Bagas sama Tante Lena mana?" Tanya Raja mencari orang tua anak itu.

"Keluar kota, jadi sebulan ini Nayla akan tinggal sama kita" Nayla adalah nama anak perempuan yang Raja lihat tadi.

"Loh kok anaknya ditinggal?"

Santi mendekati anak laki-laki satu satunya itu.

"Raja, Nayla itu masih sekolah, kasihan kalo dia ikut orang tuanya. Nanti ketinggalan pelajaran. Lagi pula cuman sebulan kok,sayang" Santi menjelaskan dengan lembut.

"Iya juga sih Bun, tapi bunda janji dulu sama Raja kalo Bunda gak boleh kurangin rasa sayang Bunda ke Raja" kalimat Raja membuat Santi menarik segaris senyuman di bibirnya.

"Ya udah sana mandi dulu abis itu makan malam sama-sama." Perintah Santi yang melihat anak nya yang kucel tapi tetap tampan.

"Oke bunda" Raja meninggal kan dapur menuju kamarnya dan membersihkan diri.

Selesai membersihkan diri Raja kembali keruang makan untuk makan malam bersama Santi dan Nayla.Di sela makan malam Nayla yang pendiam bertanya dengan perasaan ragu.

"emm Tante Santi!"

"iya sayang ada apa? mau nambah?" Santi begitu lembut menghadapi anak-anak, baik anak nya maupun orang lain

"bukan Tante. Nayla mau Mintak izin boleh enggak?" Ucap Nayla polos.

"Mintak izin? emang Nayla mau kemana?" Tanya Santi bingung sedang kan Raja masih fokus dengan makanannya.

"Besok Nayla ada tugas kelompok di rumah tenen Nayla. Boleh kan Tante Nayla pergi kesana?" Wajah polos Nayla membuat Santi tersenyum manis.

"Boleh sayang, Nayla besok perginya sama bang Raja aja ya!!"

Raja terkejut hampir tersedak mendengar ucapan Santi, untung gak mati. Raja mengambil segelas penuh air dan meminumnya sampai tak tersisa setetes pun seperti orang yang hidup di padang gurun.

"Gak bisa Bun, Raja besok" Belum selesai Raja bicara kalimatnya di potong oleh Santi

"Raja, kasian Nayla kalo pergi sendiri. Bunda takut Nayla kenapa Napa nanti Bunda bilang apa sama om Bagas. Kamu antar ya!" Bujuk Santi yang membuat anak nya itu hanya bisa mengangguk pasrah.

Ya begitulah Raja jika di hadapkan bundanya pasti tidak bisa menolak. Selesai mereka makan, Nayla anak kecil itu langsung ke kamar yang selama satu bulan akan menjadi kamar miliknya. Sedangkan Raja membantu bundanya membereskan meja makan dia tak tega jika orang yang paling dia sayang mengerjakan pekerjaan rumah terlalu keras.

Setelah selesai dia pun kembali ke kamarnya dia membaringkan dirinya di atas kasur menatap ponselnya dengan nomor gadis yang  membuatnya sedikit berbeda 2 hari ini.

KING & QUEEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang