Chapter 8: Hangout

239 27 0
                                    

Heeseung dan K dengan tertib membagikan beberapa peralatan sekolah dan juga sekotak makan malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heeseung dan K dengan tertib membagikan beberapa peralatan sekolah dan juga sekotak makan malam. Jadi selain membeli peralatan makan siang, Heeseung mengajak K membeli beberapa kotak makanan untuk malam. Anak-anak itu terlihat senang dan beberapa mengajak K bermain. K menolak dengan halus,karena emang dia sebenarnya agak capek. Setelah rapat tadi dia sebenarnya mau pulang dan tidur,tapi karena mendadak Heeseung ngajakin jalan,dia akhirnya mengalah.

"Lain kali deh. Kakak lagi capek soalnya tadi habis dari sekolah. Kapan-kapan deh Kak K pasti mau? Iya kan K?"
kata Heeseung. Anak-anak itu akhirnya mengerti setelah Heeseung turun tangan.

"Sorry ya,K. Anak-anak itu suka sama Lo kayaknya. Dimaklumi aja ya. Kan anak-anak,"kata Heeseung.

K mengangguk. Dia menerima sekaleng soda dingin dari Heeseung. Mereka duduk di bawah pohon.

"Panti ini..punya bokap Lo apa gimana?" Tanya K.

"Bukan,ini..punya gue."

K menoleh. Agak kaget sampai hampir aja dia keselek minuman dia.

"Punya Lo?" Tanya K lagi. Heeseung mengangguk.

"Hm? Iya. Sebenarnya dulu ini punya orang lain,tapi karena ada kendala sama biaya,orang itu akhirnya mau bubarin pantinya. Awalnya dia cuma nawarin seorang anak buat jadi anak asuh bokap gue,tapi pas gue tahu,gue langsung minta bokap gue buat ambil alih. Jadi,hasil gue manggung di cafe,terus jual lagu,dan kerja sampingan di perusahaan bokap gue duitnya ngalir ke sini. Sementara duit sekolah dan jajan gue kan udah dijatah,"jawab Heeseung.

Jujur aja pas denger ini,ada sedikit keterkejutan di hati K. Gimana seorang Heeseung yang populer di sekolah ternyata biayain anak-anak ini bahkan punya panti.

"Sekolahnya?"

"Mereka sekolah di sini. Bokap gue bantuin gue buat bayar guru sekolahnya. Jadi,semacam kayak home schooling gitu sih. Entar kalau mereka udah lebih gede,baru sekolah di sekolah umum."

K mengangguk-angguk.

"Kenapa?" Tanya Heeseung.

"Hm? Gak nyangka aja. Lo yang kayaknya hidup glamour,ternyata masih mikirin mereka yang gak punya apa-apa. Sebagai Ketua OSIS Lo,gue bangga. Kapan-kapan gue bikin deh amal buat panti ini. Boleh?"

Heeseung mengangguk.

Keduanya duduk menikmati suasana sore. Setelah sekitar jam setengah enam, Heeseung dan K pamit. Mereka mau jalan lagi. Kan rencananya mereka mau nonton. Jadi,mereka mulai cari-cari film yang mau ditonton dan ada beberapa sih yang lagi booming. Mereka mutusin mau nonton 'EXHUMA'. Katanya filmnya seru.

"K,tayangnya jam setengah tujuh. Gimana?"tanya Heeseung.

"Ya udah gak apa-apa. Kita nongkrong di cafe deket sini aja sambil nunggu,"jawab K.

"Oke."

K dan Heeseung akhirnya nongkrong di Cafe gak jauh dari sana. Kali ini K yang traktir. Katanya sih gantian. Kan yang beli tiket filmnya si Heeseung. Padahal Heeseung udah mau bayarin duluan,tapi K ngotot. Katanya gengsi.
Beberapa dominan emang agak gengsi soal beginian.

See The Star With u  [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang