6. Kedatangan Tiba Tiba Nathan

76 13 11
                                    

" mas Nathan? " ucap ku bingung karena menemukan sosok Nathan yang sedang bersandar santai di mobilnya di bawah salah satu pohon yang cukup rindang.

Tak jauh dari parkiran mobil di kampus ku. Dan tak butuh waktu yang lama, aku dan dirinya pun saling bertatapan. Membuat Nathan tersenyum tipis memandang ku dan membuat ku mulai berjalan mendekati dirinya dengan tatapan bingung.

" hi Lau. " sapanya saat aku sudah cukup dekat dengannya.

" why you here? " tanya ku bingung.

Dan sebelum aku mendapat jawaban darinya, aku mendapat intrupsi dari handphone ku yang berbunyi nyaring dan memutus obrolan kami berdua.

" hallo bang? " ujar ku begitu mengangkat telepon yang ternyata dari Ridho.

" adek? Masih di kampus kamu? " tanya Ridho di seberang sana dengan nada yang sedikit khawatir, ku rasa.

" iya. Ini baru mau pulang. Kenapa bang? " tanya ku bingung.

" abang minta maaf ya dek? Abang gak bisa jemput dek. Naik ojek online aja ya? Bisa? Abang masih banyak kerjaan di kantor. Ini aja Justin sama Rafa masih di sini bantuin abang. Gak tahu nih Nathan tiba - tiba ilang. " cerocos Ridho dan membuat ku memandang pria yang masih saja memandang ku dengan tatapan teduhnya yang masih bersandar di badan mobil berwarna hitam miliknya di hadapan ku ini.

" mas Nathan nya ada di depan ku nih. Di kampus. " ucap ku pelan dengan bingung dan berhasil membuat Ridho terkejut di seberang sana.

" hah? Nathan? Nathan teman abang kan? " tanya Ridho speechless. Tak menyangka jika Nathan justru berada di kampus ku saat ini dan bersama dengan ku.

" ya iya bang. Siapa lagi emang. " ujar ku memutar ke dua bola mata ku dengan malas dan membuat pria di depan ku ini tersenyum tipis karena melihat ulah ku ini.

" kok bisa? Dia tadi gak ada bilang apa apa langsung pergi. " ucap Ridho bingung tak mengerti mengapa Nathan yang tiba - tiba hilang dari kantornya dan justru sudah berada di kampus ku saat ini.

" ya mana adek tahu abang. Nih orangnya nih. Ngomong sama orangnya aja langsung. Tanyain. " ujar ku seraya menyerahkan handphone ku pada Nathan dan membuat Nathan mengangkat sebelah alisnya bertanya.

" why? "

" abang Idho mau ngomong. Nyariin mas katanya. " jawab ku.

Jawaban ku ini pun membuat Nathan tak bertanya lagi seraya mengambil handphone dari tangan ku. Tak perlu menunggu waktu yang lama, Nathan dan Ridho pun mulai terlibat obrolan yang tak ku ketahui, sembari Nathan meraih tangan ku dan menarik ku semakin mendekat ke arah dirinya. Dan terlindung di bawah pohon yang memang menaungi kami saat ini.

" jangan kena panas kamu. " ucap gerak bibirnya tanpa bersuara saat aku memandang dirinya dengan tatapan bertanya atas ulahnya barusan pada ku.

Dan sikap juga ucapannya barusan berhasil membuat ke dua pipi ku merona malu. Membuat ku menunduk kan wajah ku agar tak terlihat oleh dirinya. Bahkan Nathan masih saja mengenggam tangan ku saat dirinya masih sibuk bicara dengan Ridho di telepon.

*****

" bang Idho ngomong apa? " tanya ku saat Nathan menyerahkan handphone ku kembali. Dengan tatapan nya yang terus saja memandang ku.

" titip kamu. " sahut Nathan singkat.

" mending aku pulang sendiri kalau mas ngomongnya masih singkat singkat begitu. " ujar ku memandang malas dirinya dan melepaskan tangan ku dari genggamannya.

Namun tak butuh waktu yang lama, Nathan kembali meraih tangan ku untuk menahan ku di hadapannya saat ini.

" sorry. Jangan marah. " ucap Nathan mengusap tangan ku dengan jemarinya sembari memandang ku dengan tatapan teduhnya yang jujur saja membuat ku begitu terhipnotis.

Pesona Pria Introvert (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang