19. Di Temani Nathan

39 6 0
                                    

Hallo teman teman semua.....
Aku mau ngasih info ya...
Untuk Cerita Pesona Pria Introvert
ini minggu depan bakal Tamat.
So, selamat berpisah bersama
Nathan dan Laura 🫶❤️

~~~~~~~~~~


Tok... Tok... Tok...

" Lau? " panggil seseorang di depan pintu kamar ku dan membuat ku terjaga.

" ngh. I... Iya. "

" ini mas Nathan. Boleh mas Nathan masuk? " tanya pria di luar kamar ku yang ternyata adalah Nathan dan membuat ku terjaga sepenuhnya.

" masuk aja mas. Gak Lau kunci. " jawab ku dengan suara parau khas orang yang baru saja bangun tidur. Dan tak perlu menunggu waktu yang lama, Nathan pun mulai membuka pintu kamar ku dan masuk ke dalam kamar ku ini.

" pintunya mas buka aja ya? Biar keliatan Bi Ina kalau mas di dalam sini. " ujar nya dan membuat ku menggangguk seraya memuji bagaimana gentle nya sikap Nathan ini.

" mas kok di sini? Bukannya kerja? " Tanya ku pada pria jangkung yang masih memakai setelan yang sama seperti saat dirinya menjemput ku tadi di kampus.

" iya. Tadi mas izin mau ke sini sama Ridho. Makanya mas di kasih kunci rumah mu sama Ridho, takut kamu nya tidur. Terus ya udah, mas masuk aja sambil nunggu kamu bangun. " jelas Nathan sembari dirinya berjalan guna mendekati ku yang masih berada di atas ranjang.

" mas udah nunggu dari kapan? " tanya ku karena aku benar - benar baru terbangun sekarang dan mulai mendudukkan tubuh ku seraya bersandar ke kepala ranjang.

" mungkin dua jam? Mas gak ngitung juga. " jawab Nathan dan membuat ku terkejut.

" kenapa mas gak bangunin Lau. Mas lama banget nunggu Lau bangun. " ujar ku panik dan membuat Nathan terkekeh seraya duduk tepat di samping ku di atas ranjang.

" mas tadi sempat mengetok pintu kamar mu. Tapi sepertinya kamu tidur nyenyak dan gak bangun. Jadi ya mas tunggu aja. " jawab Nathan santai.

" kalau tadi mas ngetok dan Lau masih belum bangun terus gak jawab pas mas panggil? " tanya ku.

" ya mas tunggu aja sampai kamu bangun. Mass gak mau ganggu istirahat mu. Badan mu lagi gak enak begini. " jawab Nathan yang berhasil menerbitkan senyum di wajah ku.

*****

" mas ngapain  tiba - tiba ke sini? Kan udah ketemu Lau tadi? " tanya ku pada dirinya yang semenjak tadi tak berhenti memandang ku.

" mas bawa cokelat buat kamu. Sama bawa hot water bag. Perut mu sakit pasti kan. Jadi di kasih ini aja biar mendingan. Mas juga bawain jus jambu biji merah. Kata orang bagus buat orang yang sedang mengalami red days. Like you. " ujar Nathan menjawab pertanyaan ku sekaligus menyerahkan kantong belanja yang di bawa oleh dirinya tadi.

Dan sekali lirik pun, aku bisa mengetahui jika Nathan membelikan ku beberapa potong cokelat, Hot water bag, bahkan dirinya juga membelikan ku jus untuk aku nikmati. Perbuatan Nathan ini jujur saja membuat hati ku menghangat. Dirinya tahu apa yang aku butuhkan bahkan sebelum aku bicara atau pun memintanya.

" mas kok tahu kalau hari ini red days nya Lau? Padahal Lau gak ada ngomong apa - apa. " tanya ku sekali lagi setelah menerima semua pemberian Nathan.

" aneh aja kamu seharian ini. Gak seperti Lau yang mas kenal biasa. Apalagi kamu sampai menangis saat di jahili Justin dan Rafa. Bikin mas merasa aneh. Terus mas inget kalau tanggal - tanggal segini kamu emang biasanya lagi red days. Jadi ya mas simpulin kamu mood nya berantakan hari ini karena itu. Dan ternyata tebakan mas benar. " jawab Nathan yang berhasil membuat ku tertawa senang dengan kepekaannya pada ku.

" peka banget mas? " ucap ku mencoba untuk menjahili dan menggoda nya. Sepertinya sifat Jahil Justin dan Rafa sudah menjalar kepada ku.

" kalau sama kamu, itu harus. Mas mau jadi orang yang kamu andalkan walau kamu gak bilang. " jawab Nathan yang justru membuat ku merona malu akibat jawabnya ini.

" makasih ya mas Nathan. " ucap ku di sela - sela rasa malu ku ini pada sosok pria di hadapan ku ini.

" sama - sama cantik. " sahut Nathan balas memandang ku lekat dengan ikut tersenyum pada ku.

*****

" masih sakit perut mu? " tanya Nathan sambil meraih sebelah tangan ku dan mengenggamnya erat.  

Apalagi dirinya melihat bagaimana aku yang mencoba untuk berganti posisi dengan cukup berhati - hati. Membuat Nathan di landa rasa khawatir yang tinggi pada ku. Walau pun hot water bag yang dirinya belikan untuk ku sudah terpasang rapi di atas perut ku yang di lapisi oleh selimut, tapi tetap saja membuat Nathan merasa was - was.

" enggak kok. Cuma kram aja. " sahut ku menggeleng guna menjawab pertanyaan Nathan barusan.

" remas aja tangan mas kalau perut mu sakit. " ujar Nathan dan berhasil membuat ku terkekeh pelan.

" nanti yang ada tangan mas yang sakit karena aku remas. " sahut ku di sela - sela kekehan ku.

" gak papa. Mas bisa tahan. Setidaknya mas bisa sedikit banyak ngurangin rasa sakit di kamu. " tandas Nathan dan sekali lagi. Dirinya berhasil membuat hati ku menghangat dengan sikap gentle nya yang di perlihatkan pada ku.

Tak lama setelah kami berbincang - bincang berdua, Tiba - tiba obrolan kami berdua di interupsi oleh handphone milik Nathan yang berbunyi nyaring. 

" siapa. " tanya ku pada Nathan yang langsung memandang handohone miliknya.

" Ridho. Mungkin mau nanyain kondisi kamu. " beritahu Nathan seraya mulai mengangkat telepon dari Ridho. 

Dan membuat mereka berdua terlibat pembicaraan yang cukup panjang. Sedangkan aku hanya mendengarkan obrolan Nathan dengan Ridho. Dengan sebelah tangannya yang terus menggengam tangan ku seperti tadi.

*****

Pesona Pria Introvert (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang