" Justin dan Rafa mana? " tanya Nathan saat dirinya baru saja di jemput Ridho.
" mereka sudah duluan ke kantor. Ada apa? " tanya Ridho mulai menjalankan mobil saat Nathan sudah masuk ke dalam mobil. Meninggalkan rumah milik Nathan.
Kini mereka sedang menuju ke kantor papa dan tempat Ridho, Rafa dan Justin bekerja. Dan kini Nathan juga akan ikut bekerja bersama mereka bertiga di kantor papa.
Kebetulan hari ini Ridho memaksa dirinya untuk di jemput oleh nya. Apalagi Ridho tahu jika mobil Nathan sedang di bengkel. Sehingga Nathan pun dengan senang hati tak menolak ajakan Ridho ini.
" Tidak apa - apa. " sahut Nathan singkat dan membuat Ridho terkekeh pelan.
" dingin sekali. Kau sudah nyaris tiga tahun lebih di Belanda. Dan balik ke sini tetap gak berubah. Tetap jadi sosok yang introvert. " ujar Ridho.
Pasalnya dirinya tahu jika memang sahabatnya satu ini tak seperti ke dua sahabatnya yang lain. Nathan cukup tertutup dan tak terlalu berisik seperti Justin atau pun Rafa. Nathan lebih suka diam memperhatikan dan lebih tenang. Nyaman dengan kesendiriannya.
Sangat bertolak belakang dengan Justin dan Rafa yang memiliki sifat ekstrovert. Bahkan walau pun mereka berempat seumuran, Nathan jauh lebih bisa di percaya dan lebih bertanggung jawab di banding Justin dan Rafa.
Dan ucapan Ridho ini hanya di balas senyuman tipis oleh Nathan. Nathan merasa tak perlu menjawab ucapan sahabatnya itu.
" oh iya aku lupa mengatakan pada mu. Kau akan satu divisi bersama Rafa dan Justin. Langsung di bawah ku. Setidaknya kau bisa membantu ku mengurus dua big baby itu. Biar aku tak semakin stress dengan dua bayi besar itu. " ucap Ridho sekali lagi dan membuat Nathan mengangguk seraya terkekeh pelan.
" i know. Mereka memang begitu kan. " ujar Nathan di sela kekehannya.
" mereka jika berulah benar - benar membuat ku darah tinggi. Untung saja kerjaan mereka beres. Jika tidak, apa tak semakin membuat ku sakit kepala. " gerutu Ridho dan membuat Nathan masih terkekeh.
" itulah kepribadian mereka berdua yang cukup menghabiskan energi. " ujar Nathan.
" jika mereka setenang diri mu, tentu aku tak akan pusing karena ulah mereka berdua. " ujar Ridho geleng - geleng kepala. Kembali mengeluhkan ke dua teman mereka.
*****
" by the way. Orang tua mu ke mana? "
" Papa ku sedang ke Singapura. Ke kantor cabang di sana. Dan mama ku menemani. Jadi aku hanya berdua dengan Lau. " Sahut Ridho terfokus pada jalanan di depan mereka berdua.
" lama? "
" mungkin sampai minggu depan. Tapi entah lah. Aku tak tahu pasti. Kantor papa di Singapura memang perlu pengawasan khusus dari papa. Jadi membuat orang tua ku sering bolak balik Indonesia dan Singapura. " jawab Ridho.
" jangan terlalu sering meninggalkan Lau sendiri kalau kalian cuma berdua di rumah. " tegur Nathan pada Ridho.
" hm? Apa? " tanya Ridho memastikan apa yang dia dengar barusan.
" kamu. Jangan terlalu sering meninggalkan Laura sendirian di rumah jika kalian hanya berdua saja. " ulang Nathan pada Ridho. Mengulang ucapannya tadi yang dirinya sampaikan.
" kenapa? Lau sepertinya baik - baik saja. " ujar Ridho tak mengerti konteks ucapan Nathan barusan.
" kasian dia kalau keseringan di tinggal sendiri di rumah. Kamu nya sibuk kerja. Orang tua kalian sibuk bekerja juga. Dia masih muda. Masih kuliah. " ucap Nathan. Dan kalimat ini cukup panjang dirinya bicara dengan Ridho. Membuat Ridho menoleh ke arah dirinya secara refleks.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Pria Introvert (Completed)
RomanceTerbit : 24 Mei 2024 Tamat : 11 Oktober 2024 Terbit setiap hari Jumat ~~~~~~~~~~ " hai. Aku panggil Mas aja ya? Lebih cocok kayaknya kalau di panggil mas. Aku Laura. Adek nya abang Idho. " ujar ku sembari tersenyum memandang pria itu dan membalas ta...