[02]

1K 118 4
                                    

Keesokan harinya, Delynn keluar dari rumahnya siap untuk berangkat ke sekolah. Di pinggir jalan, dia melihat Lily sudah menunggu dengan penuh semangat, melambaikan tangannya sambil menyapa Delynn dengan hangat.

"Selamat pagi, Delynn!" ucap Lily dengan semangat.

"Pagi," jawab Delynn datar, tetap mempertahankan sikapnya yang tenang.

"Ga sabar banget buat belajar dan jumpa teman-teman disekolah, aku senang banget tau bisa pindah dan sekolah disini, tapi lebih senang lagi bisa menjadi teman dan tetangga Delynn" tulus Lily sambil menatap Delynn dengan senyum hangatnya.

Kata-kata Lily tadi membuat Delynn terdiam, matanya refleks menatap ke arahnya. Delynn terkejut karena ia tidak pernah memperlakukannya dengan baik sebelumnya. Bahkan, saat pertama kali mereka berkenalan, Delynn terkesan membuat kesan yang kurang baik.

Namun, semua itu tidak berarti bagi Lily. Ia tetap bersikap manis dan hangat terhadap Delynn, tanpa memperdulikan perlakuan dingin dari Delynn sebelumnya. Namun, Delynn hanya diam tanpa memberikan jawaban apa pun.

Lily terlihat sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah dan bertemu teman-temannya. Dia menyatakan betapa senangnya bisa pindah dan menjadi tetangga Delynn, sambil tersenyum lebar. Percakapan itu memecah keheningan yang singkat di antara mereka.

Ketika bis sekolah datang dan berhenti tepat di depan mereka, Lily dengan semangat mengajak Delynn untuk naik. Tanpa banyak kata, Delynn mengikuti Lily dan mereka duduk di tempat biasa mereka.

Meskipun teman-teman sekelasnya antusias menyambut kedatangan Lily dan menawarkan tempat duduk di sebelah mereka, Lily dengan halus menolaknya karena ingin duduk di samping Delynn. Hal ini membuat Delynn merasa agak kaget, namun dia membiarkan Lily duduk di sebelahnya dengan sikap yang tenang seperti biasa.

***

Saat Lily dan Delynn tiba di sekolah, mereka berjalan bersama menuju ke kelas. Namun, begitu mereka sampai di kelas, Lily terkejut melihat bahwa tidak ada seorang pun di dalamnya. Hanya tas-tas teman-teman mereka yang terletak di bangku masing-masing.

"Kemana perginya semua teman kita?" tanya Lily dengan heran kepada Delynn.

"Ekskul day," jawab Delynn datar.

Lily terdiam sejenak, mencerna informasi yang baru saja didapat.

"Exkul day?" ulangnya, mencoba memahami.

"Iya, hari ini hari Exkul day. Biasanya, pada hari ini, semua siswa menunjukkan bakat dan minat mereka di luar kelas," jelas Delynn.

Hari Exkul (Ekstrakurikuler) atau yang lebih dikenal sebagai Exkul Day adalah hari di mana siswa-siswa di sekolah memiliki kesempatan untuk mengekspresikan bakat, minat, dan keterampilan mereka di luar kurikulum akademis reguler. Pada hari ini, kegiatan belajar mengajar biasanya dihentikan, dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti klub, olahraga, dan kesenian, dipromosikan dan diadakan di seluruh sekolah.

Di sekolah JKT48 Internasional Highschool, Exkul Day menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh siswa-siswi, di mana mereka dapat menunjukkan potensi dan minat mereka di tertentu. Baik itu dalam bidang olahraga, seni, musik, atau bahkan kegiatan sosial, Exkul Day menjadi ajang untuk bersatu, berbagi, dan bersenang-senang di luar kelas.

Flashlight [Lilynn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang