Ulat Bulu

493 34 1
                                    

Ulat Bulu √√

[5]

Aghkkk! Gue sempet frustasi tiba-tiba cerita nya pada hilang😭😩
Panik banget euy, sempet ga bakal lanjuti kalau cerita nya ilang🤧
Sorry, gue lupa up malming gegara lembur bikin trailer cerita baru'(.

Votelah- cok!
Jan sider nanti pantat kalian kelap-kelip _+
Suka banget baca doang tapi ga vote. Berat ya?

*****

"Manusia bisa berubah-ubah, yang baik bahkan bisa menjadi jahat begitu pun sebaliknya. Jangan pernah berfikir jika kita tidak bisa berubah. Berubah nya kita ada didalam diri kita sendiri.."  –Aidan Aldrige.

*****

"Awas aja bang, gue bakal aduin ini" gumam Agler yang masih menampilkan raut wajah kesalnya.

Agler mendorong pintu nya hingga terbuka lebar bertepatan dengan seseorang yang menerjang tanpa aba aba ke pelukannya, sontak hal itu membuat kedua tangan Agler terangkat dengan wajah cengonya.

"Anying pagi pagi udah ketempelan ulet bulu" Batinnya dengan ekspresi rumit.

"Sayang,, akhirnya kamu masuk lagi. Aku kangen banget sama kamu" ucap sang gadis yang memeluk dirinya tanpa aba-aba dengan suara yang terkesan diimut-imutkan.

"Maafkan suamimu ini my darling Kinara" Batin Agler menjerit.

Hening. Tidak ada yang bersuara disana, semua pelajar diam dengan menundukkan kepalanya, jelas sekali mereka takut sekaligus heran dengan penampilan Teman sekelas nya.

"Lo gada kapok-kapoknya apa udah dikasari sama Agler" suara serak itu terdengar ketus dibelakang Agler yang tidak bergerak sedari tadi bahkan tangan nya masih mengambang di udara. Dia Aidan Aldrige.

"Badan gue mulai gatal-gatal Cok" gumam Agler yang bingung bagaimana cara melepaskan ulat bulu ini tanpa menyentuhnya.

"Lo yang dibelakang, bantuin gue lepasin ulat bulu dong" pinta Agler pada sosok sahabatnya yang dibelakang, dirinya tidak mengenali karena membelakangi nya.

"Pft .. apa tadi? Ulat bulu? Ga salah nih Lo disamain ulat bulu dong" terdengar suara seorang remaja disebelah Aidan yang tengah menahan tawa.

"Buruan woi, badan gue udah gatel-gatel" seru Agler geram.

"Dan, ulat bulu dan," pecah sudah tawa seorang remaja yang tak lain sahabatnya Agler itu. Farrel Edzard Abinaya.

Aidan hanya menghela nafas seraya melangkah mendekati Agler. Dengan sedikit paksaan ia melepaskan gadis itu yang enggan untuk melepaskan pelukannya.

"Woi!"

Bertepatan dengan Farrel yang menarik kasar gadis itu, pelukan nya tak bisa bertahan lama dengan tenaga penuh dari Farrel mengharuskan ia terjatuh bahkan sampai menabrak meja guru.

Gadis itu meringis merasakan nyeri di pinggang nya yang menabrak sikut meja itu.

Agler yang melihat adegan itu ikutan meringis pelan. "Itu pasti sakit" gumam Agler yang masih didengar Aidan.

"Tentu sakit" sahut Aidan.

"Kok ada ulat bulu Segede ini nempel gue ya?" Ucap Agler seraya merapihkan pakaiannya yang sedikit berantakan, hal itu tak luput dari penglihatan kedua sahabatnya yang menatap tanpa kedip.

AGLER ZEIROUN √√ {On going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang