Fakta lain √√
[25]
Jam segini masih pada melek apa udah tepar?
Dimana sekarang?
HEPPY READING AYANG AYANG KUU!!
*****
Beberapa jam sebelumnya...
Malam yang dingin tanpa ada bulan yang menyinari, dua anak remaja tengah menyusuri jalanan yang disekelilingi pepohonan. Berbekal senter mini yang dibawa Agler keduanya berjalan beriringan seraya meneriaki nama temannya yang menghilang sedari tadi sore.
"AZA!"
"GRIZELLE..!"
teriakan bersahut-sahutan hanya dibalas kesunyian dihutan tanpa ujung ini.
Agler berhenti mendadak membuat Aidan ikut terhenti, menoleh heran pada ayah angkatnya ini.
"Cape gue" ungkap Agler dianggukin Aidan.
"Yaudah is—"
"Bentar-bentar gue denger suara deh" potong Agler membuat Aidan menoleh sekelilingnya. Hanya sepi dengan kegelapan yang tidak ada ujungnya.
Aidan menajamkan pendengarannya. Samar-samar ia mendengar suara tangis. Jadi merinding.
"Yah," lirih Aidan memepet kan tubuhnya pada Agler. Kalau itu hantu kan berabe, ia takut ihh...
"Apaan nempel-nempel" dengus Agler namun merangkul tubuh Aidan.
"Itu, kalau setan gimana yah." Lirih Aidan menatap takut-takut kedepan.
"Haha, takut setan ya? Sebenarnya disini tempatnya setan" celetukan Agler membuat Aidan ingin menangis saja.
"Sudah-sudah jangan takut, kan ada Ayah sang pemberani" ucap Agler dengan menepuk dadanya bangga.
Aidan mendengus. "pemberani-pemberani tapi nanti setannya nongol kabur duluan"
"Tapi nih dan, kalau didengerin seksama kaya suara seseorang bukan setan. Coba kita ikutin suara tangisannya itu"
"Tapi..."
Agler tidak menghiraukan ucapan Agler yang ragu-ragu. Laki laki itu melangkah dengan masih merangkul Aidan mengikuti suara tangis yang semakin mendekat semakin jelas, Aidan hanya bisa pasrah mengikuti langkah kaki Agler dengan sesekali matanya terpejam.
Di kejauhan ada seseorang yang berjongkok di bawah pohon, menangis terisak menelungkup kan kepalanya disela-sela lututnya yang bertekuk.
"Tuhkan bener manusia dan" ucap Agler hanya dianggukin singkat Aidan.
Keduanya berjalan menghampiri seseorang yang masih menangis tanpa menyadari ada yang mendekat kearahnya.
Grizelle, gadis itu masih menangis ketakutan dibawah pohon, ia takut gelap.
Grizelle merasa samar-samar mendengar suara orang mengobrol dan mendekati dirinya. Apakah itu bala bantuan? Atau penjahat?
"Aza?" Lirih sosok itu pelan membuat Grizelle terdiam.
Perlahan gadis itu mendongak menatap sosok yang memanggil dirinya itu.
Ketiganya sama sama diam menatap satu sama lain.
Akhirnya pencarian membuahkan hasil.
Mencari kedalam hutan sampai Aidan tersandung akar pohon. Dengan banyak drama dari kedua remaja itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGLER ZEIROUN √√ {On going}
Teen Fictionkisah si Papa muda beranak dua yang bertransmigrasi ke tubuh anak SMA yang terkenal berandal dengan sifatnya yang dingin, kejam, dan semena mena. bagaimana kelanjutannya? langsung saja jelajahi cerita ini ‼️ ∆∆ Warning ∆∆ JIKA ADA KESAMAAN NAMA, TO...