AGLER ZEIROUN √√ {On going}

Ulat bulu berulah lagi

Ulat bulu berulah lagi √√

[21]

"Jangan diam aja Alvan!"

Alvano sepupunya Agler itu tengah terdiam memandangi ribuan pepohonan lewat kaca bening didepannya.

"Kita ga bisa gegabah dalam bertindak bang" sahut Alvan menghela nafas berat.

"Gue emang udah bikin mereka ga tenang, but gue gabisa balas secara terbuka. Musuh lain yang repotin gue bakal ngacauin segalanya!"

Elang menghembuskan nafas lelah. Padahal dirinya sudah sepakat pensiun bersama sahabat terbaik nya.

Tapi, karena kejadian tak terduga ini membuat ia terlibat lagi. Jika waktu bisa diputar ia akan menahan Alka untuk tidak pergi membelikan PS.

Namun takdir seakan sudah menentukan nya. Alka meninggal bertransmigrasi ke tubuh anak remaja yang semena-mena dan kejam.

Frustasi dan stres, akhirnya Alka bertemu dirinya dan meminta bantuan darinya.

Selama hidupnya Alka memang selalu tergantung padanya saat ada masalah, tidak heran sekarang mereka masih bersahabat. Karena persahabatan mereka sudah menyatu menjadi persaudaraan yang kuat.

Dulunya mereka bertiga, namun salah satunya telah gugur saat menjalankan misi berbahaya.

Hal itu membuat Elang dan Alka undur diri dari dunia gelap alias dunia mafia!.

"Firasat gue ga enak dari kemarin van" ungkap Elang yang memang merasa gelisah.

Alvan menoleh, menatap senior alias mantan wakil ketua itu yang tengah duduk gelisah.

"Semuanya ga akan gini kalau Tiger ga bikin kekacauan bang!"

Tiger itu musuh bebuyutan black devil, musuh terkuat yang selalu mengacau dan membuat Alvan kerepotan mengurusi nya.

Alvan tentu tidak pernah menganggap remeh musuh, karena kelicikan sang musuh ia kehilangan senior yang sudah ia anggap sebagai kakaknya.

Demi melindungi dirinya ia rela berkorban.

Berkorban demi Alvan dan kedua sahabatnya.

Alvan dulunya ragu untuk memimpin black devil saat Alka akan undur Diri, namun dengan nasihat-nasihat Elang membuat Alvan menerima nya dengan penuh tekad.

"Kayaknya emang kedua bocah itu ga main-main deh bang. Setelah dapat teror malah bertekad mau balas dendam" gerutu Alvan.

"Sudah-sudah, hiraukan kedua bocah itu. Fokuskan tujuan utama. Jangan sampai kejadian dulu terulang lagi. Gue gamau ni ya Alka mati buat kedua kalinya!"

*****

"Satu ditambah satu berapa neng?"

Mereka sudah sampai ketempat tujuan, lapangan luas yang disekelilingi pepohonan membuat suasana menjadi sejuk.

Tenda sudah berdiri berhadapan, tentu para cowok yang mendirikan tenda keduanya.

Saat ini mereka tengah beristirahat sebentar sebelum berkumpul untuk mulai upacara.

"Pasti jawabannya diluar lubang pantat" sahut Aidan mendengus kesal.

"Jendela!" Pekik Farrel dengan bertepuk tangan heboh.

"Kok bisa jadi jendela?" Tanya Grizelle yang duduk dihadapan tenda cowok. mereka memang sedang duduk berhadapan seperti tenda nya yang berhadapan.

"Gini, satu ditambah satu sama dengan jendela itu kek gini" Farrel menjelaskan seraya menggerakkan tangan nya membentuk jendela.