Transmigrasi

814 60 6
                                    

Transmigrasi √√

[2]

Minimal votelah-,

***

Perlahan kedua kelopak matanya terbuka, menetralisir cahaya yang menyilaukan baginya.

Kedua mata itu tengah terbuka sempurna, menatap heran sekelilingnya. Bukan disurga ataupun neraka bahkan ia tidak mencium aroma obat, yang ada aroma parfum khas laki laki yang tercium.

"Ini dimana?" Gumam Alka memandang sekelilingnya heran, segera pria itu bangkit dari tidur terlentang nya.

Detik berikutnya mata itu membulat, segera ia memeriksa setiap tubuhnya. Tidak ada luka apapun disana, bukankah dirinya kecelakaan? Tapi kenapa tidak terluka?

"Wait wait? Bukannya gue kecelakaan? Tapi .. KENAPA YANG LUKA TANGANNYA" pekik Alka yang bingung dengan keadaan. Yap, Alka melihat perban yang membalut tangannya. Bukankah ia kecelakaan tapi malah yang diperban tangan, tidak masuk akal bukan?

Tapi tunggu ...

Ini bukan kamarnya,

Lalu dimana?

Alka mengedarkan pandangannya, netral hitamnya menatap kaca yang tidak jauh dari tempat tidur.

Detik itu juga Alka bengong menatap tubuh yang berbeda. Tunggu ini tubuh siapa?

What thell fuckk!!!

Pria itu langsung teringat Drakor yang diceritakan istrinya, kisah yang sama dengan dirinya. Transmigrasi, Alka tidak percaya cerita Drakor itu jadi kenyataan.

"Elang, gue mau balikk. Gimana sama istri dan anak anak guee!!!" Rengeknya seraya memukul kasur. Frustasi, jelas!

"AGHKKKKKK...!!"

Teriakan Alka berhasil membuat orang-orang diluar langsung masuk tergopoh-gopoh menghampirinya. Mereka keluarganya yang menunggu diruang keluarga.

"Putra bunda udah bangun? Masih sakit?"

"Kamu oke boy?"

"Dek, are you oke?"

Ketiganya bertanya hampir bersamaan membuat Alka cengo seketika.

Apakah mereka keluarganya? Ia masih tidak percaya jiwanya nyasar ke bocah SMA!

"Em, kalian siapa?" Tanya Alka menggaruk tengkuknya yang tidak gatel, bingung ges.

"Hah?"

Ketiganya tentu terkejut bersamaan, bagaimana tidak terkejut tiba-tiba laki laki itu tidak mengenali keluarga nya.

"Dek, jangan becanda ga lucu deh" ucap Abang nya yang merasa Adenya sedang bercanda.

"Lah, siapa yang ngelawak?" Sahut Alka masih dengan wajah cengo.

Lagi lagi perkataan itu membuat keluarga nya merasakan sesak di dada nya. Ibunda tercinta nya pun menangis di pelukan suaminya.

Pada main sinetron kah?

"Dek...."

Tiba-tiba saja Alka mendengar suara suara aneh dari kepalanya, ucapan pria itu bahkan tidak ia dengar.

"Ini perintah"

"Bunuh saja"

"Jangan ler, gue mohon jangan bunuh gue"

"LO GA PANTAS BUAT HIDUP SIALAN"

"Gue ga suka ada keributan disini"

"Jangan ngelawan"

"Cukup diam saja"

"Tidak jangan lakukan itu!"

"Gue emang kejam, tapi Lo lebih kejam!"

"Bajingan kaya Lo ga pantes hidup"

"Enyah Lo dari sini!"

"AGHKKKKKK..!"

sontak Alka langsung memegangi kepalanya yang terasa amat menyakitkan. Sungguh sakitnya benar-benar dahsyat dari sakit kepala biasa!

Ketiganya kelimpungan, mereka tentu sangat panik melihat anaknya yang kesakitan. Dengan cepat Abang nya berlari keluar untuk menelepon dokter pribadinya.

Alka kembali tidak sadarkan diri usai berteriak kesakitan, bertepatan dengan dokter pribadinya datang memeriksanya.





























To be continued

Selamat anda telah memenangkan iPhone 5s, segera bayar di konter jika ingin tentu belilah...

Part selanjutnya nama Alka diganti sama nama pemilik tubuh oke, nanti bakal tau di part selanjutnya hehe..

AGLER ZEIROUN √√ {On going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang