Kemah√√
[20]
Niat nya mau sampai 20 bab aja tapi gajdi, ending nya diperpanjang yey🥳
*****
"Cepetan dikit woilah, telat nanti keburu pada pergi kitanya ditinggal. Lo siap-siap lamanya kek cewe aja"
Ocehan-ocehan Tama membuat Agler mendengus kesal, woilah baru jam 6 dan Agler tengah memeriksa pelengkapan kemah.
Seminggu telah berlalu kini hari dimana kemah diadakan, pagi-pagi sudah mendengar celotehan Tama yang sudah seperti emak-emak marahin anaknya.
"Cepetan woi, lelet amat kek cewe"
"Cewe mulu Lo sangkut pauti" ketus Agler berjalan dengan kesal menyerahkan tasnya pada Tama.
Tama yang belum siap langsung terjatuh dengan tas besar milik Agler yang menindihnya.
"Ga sopan Lo jadi adek" dengus Tama bangkit dengan membopong tas Agler. Tama tak terlihat dengan kedua tas besar yang ia bawa.
"Katanya suruh cepet, yaudah ayo cepet" ucap Agler tanpa dosa melengos pergi.
"Mama" pekik Agler memeluk wanita cantik didepannya dengan erat.
"Astaga anak mama kenapa hm?" Kiana membalas pelukannya dengan mengelus lembut rambut lebat anaknya.
"Maafin Alka belum bisa jujur sampai sekarang, but. Alka sayang juga sama mama Kia" batin Agler dengan memejamkan matanya tanpa menjawab pertanyaan Kiana.
"Kenapa nih pagi-pagi udah nempel aja" celetuk Bumi menghampiri anak dan istrinya.
"Eh ni kok ada tas jalan sendiri" sambung Bumi dengan kekehan pelan.
"Astaga Papa ga liat ni aku kesusahan gegara si Agler dengan seenak jidat nyuruh Tama yang bawa" ketus Tama menatap garang Agler yang tengah memeluk mama tercintanya.
"Kenapa si anak bungsu papa?" Bumi duduk didekat istri nya memandang heran Agler yang tidak biasanya.
"Gapapa pa, pengen peluk mama aja hehe" ucapnya dengan cengiran lucu.
"Papa ga dipeluk hm?" Bumi memasang wajah merajuk nya.
"Jelek amat tampangnya" gerutu Tama.
"Dih komen mulu Abang. Sini sini pada Teletubbies dulu" Agler menarik keduanya hingga berpelukan bersama.
Bumi dan Tama tersenyum dan membalas pelukannya dengan erat.
Terjadi lah pelukan Teletubbies.
Entah kenapa Tama merasa ini pelukan terakhir yang ia rasa pada adeknya begitu pun Bumi yang sepemikiran dengan Tama.
Kiana tersenyum lembut mengusap kedua anaknya dengan sayang.
"Disana dengerin guru, jangan keluyuran. Patuhi instruksi pembinanya" nasihat mama Kia langsung dianggukin keduanya dengan senyuman manis.
"Agler sayang banget sama kalian, aku harap suatu hari kalian tidak kecewa dengan fakta lain" gumam Agler yang masih terdengar jelas.
"Apa maksud nya?" Kiana, Bumi dan Tama terlihat bingung. Fakta lain apa yang Agler maksud?
*****
"Woi gue Deket jendela pokoknya!"
Keberangkatan sebentar lagi namun Farrel dengan sangat heboh nya membuat beberapa anak yang ikut mendengus kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGLER ZEIROUN √√ {On going}
Novela Juvenilkisah si Papa muda beranak dua yang bertransmigrasi ke tubuh anak SMA yang terkenal berandal dengan sifatnya yang dingin, kejam, dan semena mena. bagaimana kelanjutannya? langsung saja jelajahi cerita ini ‼️ ∆∆ Warning ∆∆ JIKA ADA KESAMAAN NAMA, TO...