Chapter 12

4K 278 15
                                    

Tinggalkan Vote.

Hamparan air laut dari kejauhan sudah mengundang kaki Meitha ingin segera menyentuh pasir dan airnya.
Kaki tanpa alas itu sengaja bergerak kecil sebab ada kerikil saat dirinya turun dari motor.

"Tha sendalnya dipake" teriak Diaz melihat istrinya sudah agak menjauh meninggalkan dirinya tertinggal di belakang menyusul si gadis dengan tas bekal.

Pantai jadi satu-satunya tempat yang keluar dari celetukan random milik Meitha malam tadi sebelum tidur.
Demi mengembalikan mood si gadis, Diaz menyetujuinya dan hari ini barulah mereka pergi.

"Diaz sinii"

Suara wanita itu keras dibawa angin pantai, Diaz yang melihat kegirangan dari raut wajah cantik itu ikut tersenyum menyusul Meitha yang sudah melepas cardigannya.

"Diaz cepatt fotoin guee"

"Bocil" gumam Diaz menggelengkan kepala melihat kelakuan istrinya.

"Ck lama banget, kan gue gak sabar"

Wanita itu langsung menyambut kedatangan Diaz dengan semburan protes karena terlalu lama. Padahal dia sendiri yang meninggalkan pria itu hingga jauh tertinggal di belakang membawa tas dan kamera.

"Kenapa sih cardigannya dibuka"

"Kan mau main air, nanti cardigannya basah"

"Harus banget pake bra? Orang lain nanti liat Tha"

Meitha celingak-celinguk ke sekitar, "Gak ada orang selain kita berdua"

"Tuh di sana, ada orang mancing" tunjuk Diaz ke arah dua orang yang berdiri di atas batu karang yang jaraknya lumayan jauh dari tempat mereka.

"Ish itu jauh banget mana bisa mereka liat"

"Nanti masuk angin"

Meitha sudah geram mendengar berbagai jenis protes dari Diaz terkait pakaiannya yang memang agak terbuka.
Atasan bra bikini hitam, bawahan celana jeans pendek membuat mata pria manapun akan melotot melihatnya, dan hal itu tidak disukai Diaz karena mereka bisa menikmatinya dengan gratis.

"Mana ada orang main pantai pake gamis Diaz! Gak lama kok, gue cuma butuh fotonya aja terus main dikit, habis itu pulang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mana ada orang main pantai pake gamis Diaz! Gak lama kok, gue cuma butuh fotonya aja terus main dikit, habis itu pulang"

"Terserah nanti kalau masuk angin gue gak ngurus"

"Suami apaan istrinya gak diurus"

"Habisnya istrinya batu dikasih tau"

Dua pasutri itu awet dengan argumen mereka, melupakan sejenak keinginan mengambil gambar dengan kamera.

Pada finalnya, Diaz mengalah membiarkan Meitha dengan keinginannya bermain air laut, berlari mengejar ombak, diganggu oleh angin menjadikan rambut panjang tergerai itu terombang-ambing kesana kemari.

Two become One (jenrina) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang