Chapter 24

4.3K 232 11
                                    




⚠️ Bukan bacaan anak kecil!!! ⚠️

Suatu pencapaian tersukses milik Meitha adalah dirinya berhasil membuat suaminya turn on meskipun hanya sesaat.
Kejadian yang mengantarkan mereka pada efek sensasi sebuah hasrat, membuahkan hasil.

Pria yang belum berpengalaman sama sekali seperti Diaz bisa juga mengalami orgasme pertama kali. Tubuh yang semula kaku dan menolak setiap sentuhan pada akhirnya dapat ditaklukkan oleh sentuhan sensual milik Meitha.
Kedua pasangan suami istri itu benar-benar mau belajar dan berhasil melakukannya dengan cara mereka sendiri.

.
.

Di hari pertamanya masuk kerja setelah sakit, Diaz melangkahkan kembali kakinya ke salah satu tempat favoritnya. Perpustakaan bukan hanya surganya bacaan dan ilmu, tapi juga surga bagi Diaz yang sejak dulu tergila-gila dengan isian buku berbagai genre.

Ditinggal beberapa minggu, rak buku sudah tidak karuan lagi. Posisi buku-buku sudah tidak rapi dan tidak sesuai dengan tema dan judul.
Para pembaca datang dan meminjam buku tanpa mengembalikan kembali ke tempat semula.

Jadilah Diaz yang mulai merapikan kekacauan itu dari awal. Memang tidak mudah dan membuat kaki cepat pegal karena terlalu banyak berdiri tapi kalau bukan Diaz siapa lagi yang akan merapikan buku-buku itu.

Ella sudah tidak tau menegur temannya itu dengan cara apa lagi, sebentar lagi jam istirahat akan selesai tetapi orang di sampingnya itu masih saja bergelut dengan jari-jari dan ponselnya.

"Lama-lama gue tinggal ya Mei" ancam Ella

Mendengar itu sontak Meitha meringis memberi dua peace jari ke arah Ella.

"Iya ini gue makan kok"

"Gak dimakan juga gak papa, toh bukan gue yang rugi"

"Jahatnya Ella"

"Siapa suruh dari tadi HP terus, buta lo lama-lama"

Biarin saja, ibu-ibu emang gitu. HP selalu salah--batin Meitha

Dalam kunyahannya, Meitha tertawa licik dalam hati. Mengerjai Diaz ternyata tidak harus serumah, di luar rumah pun jadi.
Gadis itu jadi ingin tau reaksi Diaz saat melihat isi pesan darinya.

Hidung bangir itu mengerut terasa gatal, meski terlihat bersih nyatanya masih ada saja debu tak kasat mata menempel di badan buku.
Diaz melepas kacamatanya kemudian berjalan ke arah kursi hanya untuk sekedar mengistirahatkan badan sejenak.
Akibat hanya sarapan sereal tadi, perutnya berbunyi minta diisi nasi, ponsel yang tergeletak di atas meja diambil memastikan jika jam istirahat sebentar lagi.

Kening pria itu menyatu bingung melihat adanya pesan.
Entah pura-pura polos atau memang benar-benar tidak tau, link video yang dikirim Meitha diklik oleh Diaz tanpa merasa ada suatu yang aneh. Sebentar lagi ia akan menyesali ibu jarinya telah menekan link video tersebut.

Detik selanjutnya wajahnya langsung memerah abis dan segera menutup pesan itu sambil melirik kanan kiri takut ketahuan.

Sialan. Istrinya itu betul-betul ingin membuat Diaz malu, untung saja volume suara ponselnya tidak begitu kencang, andai saja kencang mungkin seluruh pengunjung langsung menatapnya ambigu.

Two become One (jenrina) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang