- The River Flows on Your Eye -
Pesta barbekyu baru saja berakhir, para staf pasangan Abelard baru saja undur diri dari tempat camping. Api unggun sudah menyala. Pendarnya menerpa wajah empat orang yang tengah bercerita mengelilingi api unggun itu.
"Kamipun sungguh tidak menyangka, bahwa kami bertahan sampai saat ini. Dulu, waktu masih di awal pernikahan, kami sering sekali meragukan pernikahan ini. Merasa bahwa pilihan yang kami ambil adalah sebuah kesalahan. Entah berapa kali kami bertengkar dan mengungkit perceraian, waktu itu pernikahan kami terasa sungguh tidak mudah, namun seperti yang pernah aku katakan, kami tidak pernah lelah untuk saling mengejar dan menunggu," cerita David, sambil mengeratkan rangkulan pada istrinya.
Pasangan lain di hadapan mereka juga duduk berdekatan, berpegangan tangan, namun secukupnya. Tidak terkesan berjauhan, malah terlihat natural. Namun yang tidak diketahui orang, perempuan berambut pendek yang duduk di samping Leonard tengah merasakan dilema. Bagaimana tidak, jika setelah ini dia dan Leonard diharuskan tidur dalam satu ruangan yang sama setelah 3 tahun lamanya? Dirinya sejak tadi terus menerus salah tingkah, hanya karena berpikir harus bersikap seperti apa nanti ketika mereka berada di dalam lodge.
"Saya tidak menduga, kalian juga berada di situasi seperti itu juga," balas Leonard untuk menghargai cerita pribadi yang dari tadi terus dibagi oleh pasangan di depannya itu. Lelaki itu masih terus menyimak obrolan, dibandingkan Brenada yang sejak tadi hanya sedikit menimpali dan lebih banyak diam.
"Menikahi seseorang yang statusnya jauh lebih tinggi itu bukan hal biasa, apalagi David bagian dari kerajaan sedangkan aku hanya bangsawan biasa. Perasaan rendah diri selalu saja menjadi awal pertengkaran kami, membuatku takut akan banyak hal. Yah, tapi setelah sekian lama, aku hanya bisa tertawa ketika mengingat masa-masa itu. Di dalam cinta, tidak ada yang lebih tinggi dari perasaan itu sendiri. Betul begitu kan, Leonard?" Annastasia melirik Leonard dengan senyum dan alis yang dinaik turunkan. Lalu beralih pada Brenada yang tergeragap entah karena apa.
Leonard hanya tersenyum kaku, karena nyatanya di masa lalu dia akhirnya menyerah dengan perasaan rendah diri itu. Dia melirik Brenada yang seperti tidak terganggu dengan obrolan yang baru saja terjadi. Ya, memangnya apa yang tersisa?
Obrolan berakhir. Mereka saling beranjak menuju lodge masing-masing. Setelah mengucapkan salam, Brenada dan Leonard berjalan kikuk menuju lodge mereka. Menyadari kecanggungan yang terjadi, Leonard berhenti lalu berkata, "Beristirahatlah lebih dulu, aku ingin menghangatkan badan di api unggun lebih lama,"
Resah yang sejak tadi melingkupi Brenada, seketika sirna. Bayangan bahwa dirinya dan Leonard akan terjebak di dalam satu ruangan yang sama, musnah. Harusnya ia tidak perlu berdebar, seperti bagaimana pertama kali mereka bermalam bersama pada kencan ke sepuluh mereka dulu. Mereka hanyalah mantan suami-istri, dan Leonard barangkali betulan sudah memiliki keluarga baru jadi tidak mungkin lelaki itu melewati batas lagi. Memang murahan sekali dirinya, masih berdebar karena alasan sederhana yang tidak mungkin terjadi. Pun jika lelaki itu berbuat kurang ajar, itu pasti karena balas dendam.
Tanpa kata, mereka berjalan berjauhan. Brenada memasuki lodge dan Leonard kembali duduk di perapian. Malam beranjak malam. Memisahkan kembali dua manusia yang gelisah dengan pikiran mereka sendiri.
***
Dua jam Brenada berusaha tidur, namun matanya enggan terpejam. Entah mengapa pikirannya penuh, dan perasaannya tidak karuan. Sungguh, tugas kali ini terasa lebih berat ketimbang tugas-tugas yang hampir membunuhnya di waktu-waktu lalu. Hingga ia memutuskan untuk melakukan patroli sendiri di sekitar hutan untuk membuatnya tetap waras sampai dua hari ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Divorce Between Us
Fiksi Penggemar[An Alternate Universe of Ada Wong and Leon S. Kennedy] 18+ minor please respect the social guidelines Brenada Wong adalah seorang Executive Assistant Director bagian Keamanan Nasional di FBI. Ia harus kembali berhadapan dengan mantan suaminya kare...