05. INGIN TAHU

47 4 0
                                    

Hallo kembali lagi bersama aku. Pertama dulu, jangan lupa follow akunnya, vote dn komen.

Aku mau nanya sama kalian. Tau cerita ini dari mana?

Okeyy selamat membaca sengku. Kennat!

*****

Lapangan usang malam ini terasa begitu mencekam. Aura menyeramkan begitu menyeruak di sana. Ratusan ribu orang -- dari dua tongkrongan berkumpul menjadi satu di lapangan ini. Menjadi pemenang, dan meninggikan harga diri mereka, itulah tujuan utamanya. Namun dibalik itu semua, mereka harus mengerahkan semua tenaga agar bisa mengalahkan lawan.

"Mainnya keroyokan, cih." Dikta, cowok itu yang memiliki tugas sebagai ketua geng Delvoz, berdiri paling di depan. Menantang seseorang yang berdiri sombong di depannya.

Badannya terbalutkan jaket kulit hitam dengan logo burung elang. Juga tulisan DELVOZ GANG di bawahnya, yang di buat dari benang berwarna emas. Bukan dirinya saja yang memakainya, tapi 300 anggota lainnya.

"Bacot! Lo pecundang!"serang Geo, yang merupakan ketua geng Frados. Tanganya ia masukkan ke dalam saku celana jeansnya. Matanya menatap remeh ke arah Dikta dan Edvan, selaku peran penting di tongkrongan musuhnya.

Edvan yang berdiri di samping Dikta terkekeh geli. Gak sadar diri anying! pikirnya. Padahal mereka yang memulai duluan, jadi mereka yang sepatutnya di teriaki dengan kata pecundang. Ia menggeleng kecil, mencoba memaklumi kelakuan geng musuhnya yang berlagak paling keren. Walaupun sudah terjatuh berkali-kali.

Sedikit informasi. Geng Frados merupakan satu tongkrongan yang menjadi musuh bagi Delvoz  gang. Hal yang menyebabkan mereka bermusuhan adalah karena sebelum Delvoz gang didirikan, sudah ada geng Frados yang sudah lama lahir. Pada kala itu, geng Frados sangat dikenal di seluruh penjuru Jakarta. Namun mereka di kenal bukan dengan kebaikannya, melainkan kebengisan mereka ketika memaksa mengambil barang dari seseorang.

Hingga geng Delvoz hadir di era kejamnya geng Frados. Delvoz mengubah kejadian kejam di kota tersebut dengan menolong semua orang yang pernah di zalimi geng Frados. Mulai dari membantu membayar administrasi rumah sakit, memberikan rumah bantuan, memberikan makanan secukupnya, dan mengajari anak anak yang sudah kehilangan keluarganya akibat kebengisan geng Frados, dan masih banyak lagi.

Kebaikan geng Delvoz-lah yang membuat tongkrongan itu naik begitu tinggi, sedangkan geng Frados melenceng jauh dari Delvoz gang. Semuanya membanggakan Delvoz gang. Mereka telah terkenal di seluruh penjuru Jakarta. Mereka menjadi penyelamat semua orang.

Tentu itu tak diterima dengan senang hati oleh geng Frados. Dari situlah geng Frados mulai mengibarkan bendera perang. Mereka ingin mengembalikan peringkatnya dulu.

Dan sekarang, dua geng besar itu berada dalam satu lapangan. Mengeluarkan semua kebenciannya malam ini. Semua pasang mata memancarkan sorotan tajam yang begitu mengintimidasi satu sama lain. Tenaga dan fisik sudah di siapkan, mereka siap untuk menjatuhkan lawan.

Hal ini terjadi karna salah satu anggota geng Frados mengeroyoki anggota geng Delvoz. Panggil saja namanya Yodi.

Waktu itu Yodi sedang berjalan menuju minimarmet untuk membeli obat. Namun sialnya ia malah lupa untuk tidak berjalan lewat depan markas musuhnya. Dan Yodi  melewati jalan tersebut, akibat keadaan yang sudah mendesak. Dan sialnya lagi, Yodi saat itu mengenakan jaket kebanggaannya, jaket Delvoz gang.

SERAPHIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang