76

169 11 3
                                    

H

E

R

E

U

A

R

E

[JOHNTEN VER]

Original Story by D.Jun

Present by Ares_209





"Johnny..."

"Sejujurnya aku..."

"Ten." Johnny memotong perkataannya.

"Aku.. tidak menyukaimu lagi. Kamu benar, perempuan memang lebih baik."

Setelah mengatakan itu Johnny melangkah menjauhinya dan seketika itu Ten tersadar dari tidurnya.

'Hah.. itu hanya mimpi.'  Ten mengusak rambutnya.

'Aku minta maaf. Aku menyukai perempuan. Kapanpun aku ingin bermain-main denganmu, aku perlu berhati-hati dan bersembunyi agar aman. Itu sangat melelahkan.'

'Aku ingin menjadi orang normal.' Kata-kata dari salah satu mantannya itu terus menerus menghantuinya.

'Aku memikirkan tentang hal itu lagi...' Ujarnya dalam hati sambil menyandarkan kepalanya di kedua kakinya yang tertekuk.

***

Hari kedua

Ten memalingkan wajahnya ketika ia bertemu pandang dengan Johnny yang sedari tadi memang sudah menunggunya.

"Kenapa kamu pergi begitu saja kemarin? Aku pikir kamu akan kembali." Tanya Johnny padanya.

"Emmm.. itu, aku.. teman sekamarku meminta bantuan ku jadi.." Jelas Ten.

"Katakan pada ku, apakah kamu.." Ujar Ten berusaha mengalihkan pertanyaan Johnny tadi.

"Johnny!" Panggil Yeri pada Johnny.

"Eh!" Yeri memberikan senyum menyerigainya pada Johnny begitu melihat ada Ten disana.

"Halo senior!" Sapa Yeri pada Ten.

"Apakah kalian bersama?" Tanya Ten pada Yeri.

"Iya, hehehe..." Jawab Yeri sambil terkekeh.

Ten tersenyum mendengar jawaban dari Yeri.

"Jadi kamu sekarang sudah tidak sendirian lagi." Gumam Ten pelan namun masih bisa Johnny dengar.

"Oh iya! Johnny, dosen kita menyuruh kita untuk segera keatas. Dan jangan menghilang lagi seperti biasanya." Ujar Yeri pada Johnny.

"Oke." Johnny membalas sambil menganggukan kepalanya.

"Kalau begitu kalian harus segera kesana! Aku mau melanjutkan lukisan ku yang belum selesai kemarin. Sampai jumpa!" Ujar Ten berpamitan dengan Johnny, Yeri, dan Haechan.

"Tunggu sebentar.." Ujar Johnny sambil berusaha meraih tangan Ten, namun segera Ten tepis.

"Kamu harus mengambil foto bukan? Begitupun juga aku, aku ingin menyelesaikan lukisan ku." Ujar Ten pada Johnny.

"Baiklah, aku mengerti." Balas Johnny.

"Eh! Haechan, menurutmu mereka hari ini sedikit aneh gak sih? Mereka berantem ya?" Bisik Yeri pada Haechan.

"Eh! Masa? Aku gak ngerasa." Balas Haechan.

"Aku juga gak tau sih. Soalnya Johnny juga gak mau kasih tau aku info apapun. Padahal aku bisa membantunya.. ishh..." Ujar Yeri kesal dengan Johnny yang pelit.

'Mengapa menurutku semua bantuan yang kau berikan malah tidak berguna..' ujar Haechan dalam hati.

"Yeri, menurutmu apakah yang kau lakukan adalah hal baik? Aku selalu merasa ada yang aneh." Tanya Haechan.

"Apanya yang aneh?"

"Di dalam sebuah manga, apapun yang terjadi  disana selalu indah. Namun dikehidupan nyata, orang seperti senior Ten itu hanya sedikit... yang terjadi diantara Johnny dan senior Ten..."

"Bisakah kita, sebagai orang luar.. bisa membuat keadaanya menjadi berbeda?" ujar Haechan.

"Meskipun, aku tidak mengerti betul tentang hal seperti ini.. apakah menurutmu, jika suatu saat mereka menjadi sesuatu yang kamu harapkan... mereka akan bahagia seperti didalam kehidupan manga itu?"

"Yang aku inginkan hanya untuk membantu mereka, jika benar itu adalah cinta sejati, hal itu tidak akan jadi masalah!" Balas Yeri.

"Tapi menurutku jika aku berada di posisi itu, jika aku tidak yakin kalau kami akan bahagia, aku akan sulit untuk mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya..." Ujar Haechan pelan.

"Hah?! Kamu bilang apa tadi? Aku gak dengar!" Teriak Yeri.

"Ehh.. bukan apa-apa kok!" Balas Haechan sambil mengelengkan kepalanya.

Tbc.

Halo.. it's been awhile.

Maaf banget jarang update, banyak yang terjadi selama belakangan ini yang membuat aku sulit untuk melanjutkan cerita ini. Semoga kalian suka ya :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Here U Are (Johnten Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang